KOMPAS.com - Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dan Big Data tengah mengalami pertumbuhan yang pesat seiring perkembangan dunia digital.
Banyak perusahaan yang mulai mencari talenta baru untuk membantu proses pengolahan, analisis hingga pengaplikasian AI dan Big Data.
Mendorong terbukanya peluang kerja, ada beberapa jurusan atau latar belakang pendidikan yang paling banyak dicari untuk membantu berbagai peran industri data tersebut.
Baca juga: 8 Kampus Terbaik Indonesia 2022 yang Lulusannya Cepat Dapat Kerja
Berikut merupakan 7 jurusan dengan lulusan paling diminati pada era AI dan Big Data, melansir DQLab Universitas Multimedia Nusantara (UMN):
Lulusan IT atau Teknik Informatika merupakan jurusan yang paling banyak dicari industri data.
Mereka yang berasal dari latar pendidikan ini, umumnya memiliki keterampilan dalam menggunakan berbagai jenis hardware, software, bahasa pemrograman hingga data science.
Skill dan keterampilan tersebut akan memudahkan lulusan IT ketika terjun ke lapangan di era AI dan Big Data seperti sekarang.
Lulusan IT paling banyak bekerja sebagai praktisi data seperti data scientist, data analyst, programmer, dan sebagainya.
Ilmu keteknikan yang dipadukan dengan ilmu-ilmu dasar seperti matematika, fisika, dan kimia merupakan hal yang dipelajari oleh lulusan ini.
Penerapan ilmu fisika dalam menggunakan dan memanfaatkan energi di kehidupan sehari hari merupakan salah satu solusi generasi muda memajukan bangsa.
Nyatanya, kompetensi ini juga sangat dibutuhkan dalam bisnis. Maka dari itu seorang lulusan teknik fisika memiliki peluang berkarir di bidang data.
Baca juga: Beasiswa Kursus Bahasa Mandarin 2023, Uang Saku Rp 12 Juta Per Bulan
Penguasaan matematika dianggap top 3 hal yang paling penting untuk sukses di karir sebagai data scientist atau pekerjaan lainnya di dunia data science.
Salah satu bagian dari matematika yang penting untuk dikuasai adalah statistika.
Matematika sangat diperlukan untuk mempelajari machine learning, Big Data, AI, menganalisis algoritma, dan sebagainya.
Jurusan ini kerap disebut sebagai “matematika asuransi” dengan prospek kerja yang luas.