Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Politik, Akademisi Unair Sampaikan 2 Pesan Ini untuk Pemuda

Kompas.com - 27/01/2023, 14:55 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Huru-hara pesta demokrasi atau politik mulai dirasakan di Indonesia. Tahun 2023 bisa dikatakan sebagai awal masuk tahun politik, di mana sudah terlihat hampir semua partai menggempur informasi terkait capaian dan keunggulan mereka.

Beberapa nama tokoh pun mulai bermunculan seakan menjadi jagoan yang akan diusung sebagai calon orang nomor satu di Indonesia.

Baca juga: Muhammadiyah Tambah 1 Universitas Lagi di Sulawesi Selatan

Menariknya, pada tahun 2024 nanti, sebagian besar peserta Pemilihan Umum (Pemilu) berasal dari golongan pemuda.

Tercatat, sebanyak 60 persen generasi milenial dan generasi Z yang akan ikut berpartisipasi dalam kontestasi politik 5 tahunan itu.

Hal tersebut tentu menjadi bukti konkrit bahwa pemuda adalah faktor penentu masa depan Indonesia.

Melihat hal tersebut, Akademisi Universitas Airlangga (Unair), Nuke Faridha Wardhani berpesan dua hal kepada para pemuda.

Pesan tersebut tentu berhubungan dengan peran dan kontribusi pemuda menjelang pesta demokrasi 2024.

Dia menyebut, bahwa kesadaran akan politik sangat penting untuk ditanamkan dalam setiap orang.

Tidak terkecuali pada pemuda yang akan menjadi tombak kemajuan dari sebuah negara.

Menurutnya hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan membaca.

Kemampuan yang dimaksud, yakni menambah intensitas bacaan dari berbagai sumber, hal ini demi menemukan informasi yang benar dan valid.

"Generasi muda ini (harus) membaca berita-berita mengenai politik itu sendiri ya apalagi setahun menjelang Pemilu 2024. Nah, bagaimana mereka bisa melihat dan memahami apakah berita yang mereka dapatkan itu sumbernya jelas," ucap dia mengutip laman Unair, Jumat (27/1/2023).

Lewat proses tersebut, bilang dia, diharapkan dapat memunculkan rasa kepedulian dan kritis.

Baca juga: Pakar Unair: Ini Arti Penjara Seumur Hidup untuk Ferdy Sambo

Hal itu, sambungnya, juga akan membantu dalam menganalisis dan mendapatkan suatu kesimpulan yang maksimal.

"Menurut saya yang paling penting ya kemampuan membaca, tidak hanya membaca tapi juga menganalisa dan memfilter," ucap Dosen Departemen Ilmu Politik Unair ini.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com