Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar IPB: Air Sungai di Jakarta Tercemar Berat

Kompas.com - 31/12/2022, 15:04 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pakar dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB, Dr. Liyantono mengaku status mutu air sungai di Jakarta dominan dalam kondisi cemar berat.

Hal tersebut disampaikan Dr. Liyantono saat diseminasi hasil pemantauan sungai Provinsi DKI Jakarta tahun 2022 di IPB International Convention Center (IICC) beberapa waktu lalu.

Baca juga: Unesa Peroleh Rekomendasi Dirikan Fakultas Kedokteran

Dia menyebut, terdapat tujuh parameter pencemar utama yang dominan mempengaruhi kualitas air sungai.

Yaitu, bakteri koli (fecal coliform dan total coliform), klorin bebas, hidrogen sulfida (H2S), amoniak (NH3), dan level kebutuhan oksigen kimiawi (COD) yang melampaui baku mutu yang dipersyaratkan.

Tingginya, kata dia, kandungan H2S dan amoniak dapat menimbulkan bau sungai yang menyengat.

Temuan lain pada penelitian, yaitu aliran maupun sempadan sungai di DKI Jakarta terdapat banyak sampah berukuran besar.

"Oleh sebab itu, pemantauan terhadap laju sedimentasi mengalami hambatan, karena patok sebagai alat ukur terseret oleh sampah berukuran besar seperti kasur, helm bekas, dan lain sebagainya," ucap pria yang juga jadi Ketua Tim Peneliti seperti mengutip laman IPB, Sabtu (31/12/2022).

Liyantono juga menyampaikan, untuk memberikan kemudahan dalam pengamatan secara cepat untuk kewaspadaan bagi masyarakat DKI Jakarta, nilai IP (indeks pencemaran) yang tinggi (status mutu air yang buruk) dapat dilihat dari indikator fisik.

Seperti kecepatan aliran sungai yang rendah, debit air sungai rendah, warna air sungai yang tampak putih, abu-abu, hijau, atau hitam, serta berbau menyengat.

Baca juga: 3 Sekolah Terbaik di Bogor dan Profil Singkatnya

Dia menyampaikan rekomendasi tim PPLH IPB University dalam mengatasi cemaran pada aliran sungai, yaitu:

1. Kampanye penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan.

2. Penyadartahuan masyarakat terhadap pengelolaan sungai.

3. Peningkatan fasilitas pengelolaan cemaran domestik.

4. Peningkatan pengawasan terhadap pelaku usaha/industri dan perkantoran.

5. Perbaikan kualitas air sungai secara terpadu melalui proses fisika, kimia, dan biologis.

Lalu pengubahan skema persetujuan teknis pembuangan air limbah menjadi pemanfaatan air limbah atau pembuangan air limbah dengan mekanisme kompensasi.

Lanjut dia mengungkapkan, PPLH IPB juga memberikan rekomendasi utama dalam upaya memperbaiki status mutu air sungai.

Baca juga: Soal Isu Badai Dahsyat, Kepala BRIN Angkat Suara

"Upaya memperbaiki parameter bakteri koli hingga memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan akan memberikan dampak yang signifikan yaitu mengubah status mutu dari dominan cemar berat menjadi dominan cemar ringan," tukas Dosen IPB ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com