Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Terserap Dunia Kerja, Lulusan BP3IP Diminta Kuasai Teknologi Pelayaran

Kompas.com - 06/12/2022, 20:07 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi terus berkembang dengan pesat, terlebih lagi di bidang transportasi laut.

Untuk itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) meminta lulusan Balai Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta harus menguasai teknologi pelayaran. Hal ini juga harus dilakukan agar bisa terserap di dunia pekerjaan.

Baca juga: 30 BUMN Buka 890 Lowongan Kerja untuk Lulusan Diploma, S1, dan S2

Demikian diungkapkan oleh Kepala BPSDMP, Djoko Sasono, pada saat memimpin upacara pelantikan 144 Pelaut Ahli Nautika dan Teknika Tingkat II, III.dan IV yang juga dihadiri oleh Sekretaris BPSDMP, Capt. A Arif Priadi dan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL), BPSDMP, Amiruddin.

Lalu ada Ketua Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta, Capt Sudiono dan Kepala OP Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko.

Menurut Djoko, dengan perkembangan teknologi itu, maka lulusan Program Diklat Pelaut BP3IP Jakarta untuk mampu menguasai teknologi terbaru dan memiliki wawasan internasional, sehingga mampu berkontribusi dalam mewujudkan pelayaran yang hijau dan berkelanjutan di masa yang akan datang.

"Saya menyakini bahwa setelah masuk dunia kerja para lulusan dapat menjadi pribadi yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan, mampu melaksanakan tugas diatas kapal dan menyelesaian permasalahan dengan tangguh dan handal sesuai nilai nilai budaya Bangsa Indonesia yang merupakan bangsa maritim," kata Djoko.

Dia menambahkan, secara geografis letak indonesia dikelilingi laut yang dikenal sebagai archipelago membuat aktivitas kemaritiman.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Ungkap Alasan Ubah Mekanisme Seleksi Masuk PTN 2023

Seperti, pelayaran antar laut antar pulau memainkan peranan penting dalam membangun suatu sistem hubungan dunia yang terjalin antar satu wilayah dengan wilayah lainnya, sehingga hal ini yang menjadikan Indonesia memiliki potensi sebagai poros maritim dunia.

"Kini sudah waktunya mengembalikan kejayaan maritim Indonesia melalui pelaut yang unggul, profesional, berintegritas, dan mampu bersaing di kancah internasional," ucap Djoko.

Tak lupa, dia menekankan kembali bagi para pelaut yang baru dilantik, harus siap dengan bekerja keras.

"Indonesia telah luar biasa membangun bangsa ini dan pelaut berperan besar di dalamnya," jelas dia.

Djoko menjelaskan, selama pandemi pertumbuhan perekonomian Indonesia tumbuh 6,6 persen.

Artinya, ekspor jauh lebih tinggi dari impor dan investasi yang diperoleh luar biasa.

Oleh karena, ekspor impor yang terkait angkutan barang,  maka pelaut yang berperan penting dalam memajukan ekonomi Indonesia.

Di mana saat ini Indonesia merupakan bagian dari 7 raksasa dunia bersama dengan China, Amerika, India, Jerman, Jepang, dan Rusia.

Dan di tahun 2045 Indonesia diprediksi akan menjadi 4 raksasa dunia bersama China, Amerika, dan India.

Baca juga: 6 Kota dengan Biaya Hidup Murah, Referensi Kuliah di Luar Negeri

"Untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu dari 4 raksasa dunia, bukan hal yang mustahil, salah satu faktor penentunya adalah pengembangan kemaritiman Indonesia, di mana pelaut menjadi inti dari semua itu. Terus pertajam kemampuan saudara tingkatkan kompetensi yang telah dimiliki, kuasai teknologi, dan tingkatkan kualitas kerja," tegas dia.

Direktur BP3IP Jakarta, Ahmad menambahkan, dirinya terus berupaya menunjuk pelaut yang dididik di BP3IP Jakarta adalah pelaut yang ulung dan tangguh.

Pelaut itu bukan lahir dari lautan yang tenang, tapi dari lautan dengan ombak yang besar dan badai.

Baca juga: Hasil Survei: Ini 10 Jurusan Kuliah yang Paling Disesali Lulusannya

"Dan dirinya juga berpesan agar BP3IP Jakarta dapat terus meningkatkan kualitas pendidikannya serta berkontribusi dalam mencetak SDM transportasi yang memiliki nilai-nilai Profesional, Etika, Standar Global, dan Integritas (PRESTASI)," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com