KOMPAS.com - Tenaga profesional psikolog dan psikiater berkaitan erat dengan kesehatan mental seseorang.
Meski sama-sama berkaitan dengan kesehatan mental yang bisa berupa kecemasan hingga depresi, namun dua profesi tersebut memiliki perbedaan lho.
Jurusan kuliah yang dipilih untuk menjadi seorang psikolog maupun seorang psikiater juga sangat berbeda.
Melansir laman sekolah BPK Penabur, Selasa (6/12/2022) dijelaskan perbedaan profesi psikolog dan psikiater.
Baca juga: Mau Jadi CPNS? Cek Sekolah Kedinasan Ikatan Dinas Vs Non-ikatan Dinas
Siswa yang punya cita-cita menjadi psikolog atau psikiater, perlu tahu perbedaan diantara keduanya. Simak informasinya hingga tuntas ya.
1. Latar belakang pendidikan
Seperti yang sudah disampaikan, jurusan kuliah yang ditempuh seorang psikolog dan psikiater juga sangat berbeda.
Seseorang yang ingin menjadi psikolog harus menyelesaikan pendidikan S1 dari Ilmu Psikologi lebih dulu. Baru kemudian bisa melanjutkan program profesi untuk belajar praktik sebagai psikolog.
Sedangkan psikiater sebetulnya merupakan spesialisasi dari ilmu Kedokteran. Agar bisa berprofesi menjadi seorang psikiater, kamu harus menyelesaikan pendidikan kedokteran dan mendapatkan dokter umum lebih dahulu.
Setelah mengantongi gelar dokter umum, kemudian bisa mengambil pelatihan residensi selama 4 tahun dengan pengkhususan di bidang psikiatri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.