Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di G20, Anak-anak Empat Benua Suarakan Aksi Nyata Atasi Krisis Iklim

Kompas.com - 30/10/2022, 06:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Anak-anak dari empat benua menyuarakan tentang dampak krisis iklim dan kemiskinan kepada pemimpin dunia di G20.

Aksi itu tertuang dalam spanduk sepanjang 220 meter yang terbentang di pelataran Monas bagian Barat Daya Jakarta, Sabtu (29/10/2022). Hal itu dilakukan oleh ratusan anak dari 12 negara dan 4 benua.

Dari laporan Global Save the Children “Generation Hope” dijelaskan bahwa diperkirakan 774 juta anak di seluruh dunia atau sepertiga dari populasi anak dunia hidup dengan kemiskinan yang parah dan risiko iklim yang tinggi.

Troy Pantouw atau Chief of Advocacy, Campaign, Communication & Media – Save the Children Indonesia menjelaskan, Indonesia menempati peringkat ke-9 tertinggi secara global terkait jumlah anak yang mengalami kedua ancaman tersebut.

Baca juga: Prevalensi Tinggi, Save The Children Ajak 700 Anak Tingkatkan Kesehatan Gigi dan Mulut

"Suara anak dari empat benua sangat penting untuk segera didengarkan dan ditanggapi oleh para pemimpin di G20," ujarnya dalam keterangan tertulis.

"Pada G20 Summit bulan November nanti, kami mendorong agar para pemimpin G20 segera memprioritaskan aksi nyata untuk mengurangi emisi dan membantu anak-anak yang paling terkena dampak krisis iklim dan kemiskinan," terangnya.

Anak-anak menanggung beban lebih

Selain itu, dari Laporan “Generation Hope” juga menunjukkan lebih dari 60 juta anak di Indonesia pernah mengalami setidaknya satu kali kejadian iklim ekstrem dalam setahun.

Fakta ini memperjelas bahwa anak-anak menanggung beban lebih, sebab tumbuh dalam situasi terancam. Di samping anak juga memiliki kondisi kerentanan baik secara fisik, sosial maupun ekonomi.

Sementara itu, Aruna (17) anggota Child Campaigner Yogyakarta – Save the Children Indonesia menyatakan, anak muda sekarang semakin sadar akan tantangan dan risiko dari krisis iklim yang akan dihadapi.

Baca juga: Anak-anak dan Pemuda Yogya Ingatkan Warga akan Pengelolaan Sampah

"Bersiap menghadapi risiko tersebut, kami memilih untuk menjadi agen perubahan," ungkapnya.

Aksi nyata yang telah dilakukan

Karena itu, beberapa aksi yang sudah dilakukan ialah:

  • membersihkan sampah plastik di bantaran sungai
  • memilah sampah
  • tidak menggunakan plastik
  • menanam pohon bakau
  • meningkatkan kesadaran anak–anak terhadap pentingnya menjaga lingkungan dengan pentas seni
  • melakukan advokasi mengenai krisis iklim

"Kami menunjukkan bahwa kami tidak hanya peduli, tapi juga bertindak secara nyata," tuturnya.

Ia juga menyuarakan tentang keadilan iklim baginya. Hal ini menyangkut dua dimensi yaitu hak hidup dengan kualitas lingkungan sehat yang sama dan jaminan lingkungan aman serta lebih baik untuk para generasi masa depan.

Baca juga: Save The Children Ajak Anak Muda Yogyakarta Bersih-bersih di Kali Code

Untuk itu, keadilan iklim harus disuarakan dan diadvokasi oleh semua pihak. Baik kepada pemerintah, perusahaan, masyarakat sipil, akademisi, dan juga semua anak–anak dan orang muda.

"Dengan memastikan bahwa kami diberi hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan dan pembangunan yang akan sangat berpengaruh terhadap bumi," tegas Aruna.

Adapun suara anak dari empat benua merupakan bagian dari kampanye Aksi Generasi Iklim Save the Children Indonesia.

Pengumpulan suara anak-anak dilakukan kurang lebih empat bulan dengan melalui berbagai proses.

Di Indonesia, sejak Juli Save the Children berhasil menjaring lebih dari 20.000 suara anak mengenai persepsi mereka tentang dampak krisis iklim yang mereka rasakan.

Baca juga: Peringati Hari Bumi, Save The Children Luncurkan Aksi Generasi Iklim

Suara tersebut dipublikasikan melalui berbagai aksi kegiatan yang diinisiasi oleh anak-anak dan orang muda yang tergabung sebagai Child Campaigner Save the Children Indonesia di Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Sulawesi Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Edu
15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

Edu
Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Edu
Gelar 'Mini Workshop', Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan 'Customer Experience'

Gelar "Mini Workshop", Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan "Customer Experience"

Edu
Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Edu
7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

Edu
11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

Edu
UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

Edu
PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

Edu
Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Edu
Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Edu
20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

Edu
Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Edu
LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

Edu
BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com