Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UM Surabaya: Ini Jenis Plastik Kemasan Makanan, Mana yang Aman?

Kompas.com - 18/10/2022, 19:03 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberadaan pembungkus plastik untuk makanan atau minuman sudah biasa digunakan masyarakat.

Namun tahukah kamu bahwa sering mengonsumsi makanan dengan pembungkus plastik membawa dampak kurang bagus bagi kesehatan.

Dampak ini sebenarnya bisa dieliminir dengan cara membedakan plastik untuk kemasan makanan dan untuk keperluan lainnya.

Karena karakteristik peruntukan kedua jenis plastik tersebut memiliki bahan baku dan proses pembuatannya yang berbeda.

Baca juga: Lulus Jadi CPNS, Ini Syarat Masuk serta Prodi Politeknik Siber dan Sandi Negara

Jenis plastik pembungkus

Dosen Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Baterun Kunsah menjelaskan, beberapa penelitian diketahui ada beberapa jenis plastik yang diduga dapat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Menurut dia, botol atau kemasan plastik yang biasa digunakan sehari-hari terbagi menjadi 7 jenis plastik yang diatur secara internasional di negara manapun menggunakan kode dan simbol yang sama.

Kode tersebut dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh Lembaga-lembaga pengembangan system kode seperti ISO (International Organization for Standardization).

Kunsah menilai, untuk menjaga kesehatan ia mengajak masyarakat untuk meminimalisir penggunaan plastik. Misalnya kalau ingin membeli bakso, soto atau jenis makanan lain, lebih baik menggunakan rantang atau wadah dari bahan non-plastik seperti masa dulu.

Selain itu bila ingin memanaskan makanan dengan oven microwave, lebih baik menggunakan wadah dari gelas. Namun bila ingin memilih plastik lemas untuk penutup makanan, pilihlah yang dilabelnya tertera polietilen.

Lebih lanjut Dosen UM Surabaya ini mengungkapkan berbagai jenis plastik yang biasa digunakan sebagai kemasan makanan, karakteristik dan bahayanya.

Baca juga: Beasiswa Penuh S1 ke Amerika, Ada Tunjangan hingga Rp 1,2 Miliar

1. Plastik jenis PET atau PETE

Dosen UM Surabaya ini menjelaskan, plastik PET atau PETE (Polyethylene Terephthalate) berwarna jernih transparan tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.

"Botol jenis ini direkomendasikan hanya sekali pakai. Pemakaian berulang menyebabkan lapisan polimernya akan terurai dan dapat bersifat karsinogenik jika terakumulasi dalam tubuh," kata Kunsah seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Selasa (18/10/2022).

2. Plastik jenis low density polyethylene

Kunsah mengungkapkan, plastik jenis low density polyethylene yaitu tipe plastik coklat (thermoplastic) yang dibuat dari minyak bumi.

Plastik ini biasanya dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan dan botol yang lembek. Plastik jenis ini bersifat kuat, agak tembus cahaya, fleksibel, permukaan agak berlemak.

Plastik ini dapat didaur ulang, sulit dihancurkan tetapi tetap aman untuk makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas.

Baca juga: Aturan Baru Seragam Sekolah 2022, Kapan Pakaian Adat Digunakan?

3. Plastik jenis PS (Polystyrene)

Dia menambahkan, jenis PS (Polystyrene) biasanya dipakai tempat makanan styrofoam, tempat minum sekali pakai, karton telur, peralatan dapur plastik, bahan compact disc, tempat video dan lain sebagainya.

Kunsah menyebut jenis PS merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.

Plastik jenis Polystyrene ini harus dihindari karena berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormone estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi hingga sistem saraf.

"Jenis ini juga sulit didaur ulang. Bila didaur ulang bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Plastik ini jika dibakar akan mengeluarkan api berwarna kuning jingga dan meninggalkan jelaga," imbuh dia.

4. Plastik jenis other Polycarbonate

Ia menambahkan, plastik jenis other (Polycarbonate) merupakan plastik dengan kode angka 7 terdiri atas 4 jenis yaitu SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), PC (Polycarbonate), dan Nylon.

Plastik ini dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, galon air minum, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastic kemasan.

Kunsah menegaskan, plastik jenis SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan temperatur udara.

Plastik jenis SAN biasanya terdapat pada mangkok mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi.

Plastik dengan jenis SAN merupakan salah satu bahan plastik yang baik untuk digunakan dalam kemasan makanan atau minuman.

Baca juga: Dosen Unair Bagikan Tips Pilih Layanan Penitipan Hewan Kesayangan

Sedangkan plastik jenis ABS biasa digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. 

Sementara plastik PC dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita, kaleng kemasan makanan dan minuman.

"Ironisnya, botol susu bayi yang terbuat dari plastic PC ini. Apabila dipanaskan dapat mengeluarkan bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang dapat merusak sistem hormon dan mengubah imunitas," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com