Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2022, 21:07 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan Universitas Krisnadwipayana (LPKK Unkris) Susetya Herawati menyorot fenomena lunturnya karakter bangsa di kalangan pemuda termasuk para mahasiswa yang kini dinilainya semakin mengkhawatirkan.

Hal ini diungkapkan Susetya Herawati saat memberikan pengarahan dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Lampung (Unila) pada Senin, 15 Agustus 2022.

Hal ini tercermin dari meningkatnya kasus kekerasan pada para remaja, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, menurunnya rasa hormat pada orang tua hingga rendahnya etos kerja.

Padahal sebagai bagian dari generasi muda, mahasiswa mendapatkan perhatian yang lebih besar dari pemerintah dibanding kelompok generasi muda lainnya. Perhatian tersebut bisa dilihat dari segi dukungan dana maupun fasilitas.

“Dengan dukungan dana dan fasilitas yang lebih baik dibanding kelompok generasi lain, sewajarnya mahasiswa memiliki tanggungjawab yang lebih besar terhadap bangsa dan negara ini,” tegas Hera.

PKKMB Unila pada tahun akademik ini mengangkat tema "Ciptakan Mahasiswa Berkarya dan Berinovasi untuk Kampus Merdeka Belajar" berlangsung di gedung Serba Guna Unila dan dihadiri Rektor Unila, Prof. Karomani, para Wakil Rektor, Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal dan 9.000 mahasiswa baik secara online maupun offline.

Lebih lanjut, Hera menjelaskan beberapa tanggungjawab yang dipikul mahasiswa antara lain mempertahankan dan memelihara kesatuan bangsa, mengembangkan kepribadian yang sehat dan tangguh, berpikir analitis dan sintetis, berilmu tinggi dan berketrampilan.

Tanggung jawab lain yang diemban mahasiswa juga di antaranya bermoral Pancasila dan berbudi pekerti luhur, meningkatkan partisipasi dalam pembangunan politik, ekonomi dan sosial.

Baca juga: PKKMB UNS, Moeldoko: Ini 5 Tantangan Generasi Muda Saat Ini

"Selain itu, mahasiswa juga wajib memelihara dan mengembangkan demokrasi Pancasila serta menjunjung tinggi hak dan kewajiban asasi warga negara serta mengembangkan nilai-nilai budaya yang luhur dan relevan guna mendorong dan menampung perubahan," jelas Hera.

Tanggung jawab tersebut tidak dapat lepas dari cita cita perjuangan bangsa serta keberlangsungan hidup bangsa dan negara atas dasar Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi, UUD 1945, dan Pembangunan Berkeadilan Sosial.

Hera mengingatkan, mahasiwa pada hakekatnya bukan Man of Public Meeting, tetapi Man of Analysis sehingga mahasiswa bukan semata-mata pemburu ijazah, tetapi sebagai penghasil ide atau gagasan yang disajikan dalam bentuk pemikiran yang teratur, yang banyak sedikitnya sesuai dengan hakekat ilmu pengetahuan.

Menurut Hera, di tengah lunturnya karakter bangsa di kalangan mahasiswa, kembali membumikan Pancasila adalah solusi paling tepat. Pemahaman Pancasila bukan semata-mata dimaknai sebagai ideologi, tetapi juga memiliki daya rekat dalam bidang kejiwaan, sehingga benar-benar merupakan suatu keyakinan.

“Pembangunan karakter mahasiswa berdasarkan ideologi Pancasila harus dilakukan terus menerus,” tambah Hera.

Kearifan lokal jelas Hera juga dapat dijadikan sebagai blue print bagi pembangunan karakter bangsa.

“Pengalaman hidup bersama antar etnik dan kelompok telah menghasilkan hadirnya sejumlah kearifan nasional yang dapat dijadikan landasan bagi pembangunan karakter bangsa,” tegas Hera.

Bagi Hera, pembinaan watak harus menjadi tujuan utama pendidikan nasional karena sasaran pendidikan itu yang terpenting adalah membangun karakter.

Baca juga: PKKMB UNJ 2021 Raih Rekor MURI Senam Virtual Terbanyak

Adapun tujuan pembangunan karakter mahasiswa antara lain membangun individu yang memiliki keimanan dan ketakwaan prima terhadap Tuhan Yang Maha Esa, membangun individu yang mampu mengendalikan diri dengan jalan menghindari perilaku tercela.

Diharapkan pembangunan karakter mahasiswa juga dapat membangun individu yang bersikap inklusif, dengan menerima realitas kehidupan bangsa Indonesia yang plural.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com