Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Unair: Gejala Cacar Monyet, Cara Penularan, dan Pencegahan

Kompas.com - 29/07/2022, 13:44 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - World Health Organization (WHO) telah menetapkan cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global (Public Health Emergency of International Concern) karena penyebarannya yang makin meluas.

Biostatistika Epidemiologi Unair, Windhu Purnomo, menjelaskan bahwa seruan WHO itu dimaksudkan agar negara-negara di dunia mengantisipasi potensi menyebarnya suatu penyakit.

Meskipun demikian, Windhu menekankan bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu panik merespons penetapan darurat cacar monyet ini.

Di level kebijakan pemerintah, Windhu menekankan bahwa Indonesia telah siap dalam pencegahan cacar monyet sejak tahun 2019, di mana kala itu terdeteksi kasus cacar monyet di Singapura.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

Pemerintah Indonesia sudah memiliki kesiapan dalam menghadapi endemi ini, dan pakar sudah mengetahui cara-cara penularan serta pencegahan penularannya.

Hanya saja, menurut Windhu, masih ada hal yang harus dilakukan oleh pemerintah.

Pertama, terang dia, adalah komunikasi publik yang baik supaya masyarakat paham terkait gejala-gejala cacar monyet.

"Sehingga, mereka bisa segera melaporkannya dan dapat dites sebagai suspek. Karena gejala cacar monyet ini mirip seperti cacar air dan campak, publik harus diberitahu untuk tidak boleh meremehkan dan segera melaporkannya ke petugas kesehatan di puskesmas atau rumah sakit," tekan Windhu, dilansir dari laman Universitas Airlangga.

Kedua adalah menjaga pintu-pintu masuk negara seperti bandara dan pelabuhan, di mana bilamana terdeteksi suspek harus segera tes PCR.

Baca juga: Hanya 20 dari 4.500 Kampus Indonesia Masuk Ranking Dunia, Ini Kata Kemendikbud

Gejala cacar monyet dan cara penularan

Windhu menjelaskan, penyebaran cacar monyet ini tidak secepat Covid-19 karena cara penularannya lewat sentuhan fisik.

Sementara itu, gejala dari cacar monyet ialah muncul ruam dan bintil-bintil layaknya cacar, dan virusnya ada di sana.

"Untuk itu, penyebaran via droplet (cipratan air liur/bersin) ini jauh lebih kecil posibilitasnya karena harus ada ruam di daerah mulut terlebih dahulu,” ujar dosen FKM Unair.

Sementara itu, ditambahkan dari laman Kemenkes, cacar monyet dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala.

Sementara beberapa orang memiliki gejala ringan, yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih berat dan memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan.

Mereka yang berisiko lebih tinggi untuk penyakit yang lebih parah atau komplikasi termasuk orang-orang yang sedang hamil, anak-anak dan orang-orang dengan penyakit kekebalan tubuh.

Baca juga: 7 Beasiswa S1-S3 ke Jepang, Tunjangan hingga Rp 17 Juta Per Bulan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com