Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Cacar Monyet, Ini Kata Pakar Unair

Kompas.com - 29/07/2022, 11:32 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - World Health Organization (WHO) telah menetapkan cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global (Public Health Emergency of International Concern) per 23 Juli 2022. Hal itu terjadi karena penyebarannya makin meluas.

Merespons hal tersebut, Pakar Biostatistika Epidemiologi Unair Dr. Windhu Purnomo angkat suara.

Menurut dia, hingga saat ini belum terkonfirmasi satu pun kasus cacar monyet di Indonesia.

Baca juga: Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung, Psikolog Unair: Perlu Kesehatan Mental

Windhu mengatakan, seruan WHO itu dimaksudkan agar negara-negara di dunia mengantisipasi potensi menyebarnya suatu penyakit dan hal tersebut sudah dilakukan WHO selama 7-9 kali.

Meski demikian, Windhu menekankan masyarakat Indonesia tidak perlu panik merespon penetapan darurat cacar monyet ini.

Hal ini dikarenakan bahwa pemerintah Indonesia sudah memiliki kesiapan dalam menghadapi endemi ini.

Lalu pakar sudah mengetahui cara-cara penularan serta pencegahan penularannya.

"Penyebaran cacar monyet tidak secepat Covid-19 karena penularannya lewat sentuhan fisik. Gejala dari cacar monyet muncul ruam dan bintil-bintil layaknya cacar, dan virusnya ada di sana. Untuk itu, penyebaran via droplet (cipratan air liur) jauh lebih kecil posibilitasnya karena harus ada ruam di mulut terlebih dahulu," kata dia melansir laman Unair, Jumat (29/7/2022).

Di level individu, kata dia, metode pencegahan cacar monyet layaknya pencegahan virus-virus lainnya, yakni PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat).

Hal ini berarti seperti rajin cuci tangan dan memakai masker harus tetap dilakukan.

Mengingat penyebarannya melalui sentuhan, maka kontak fisik pada orang yang tidak dikenal harus diminimalisir.

Sederhananya perilaku seperti jangan bersentuhan hingga berhubungan seks sembarangan.

Baca juga: Ahli Gizi UM Surabaya: Ini Bahayanya Tidak Sarapan Pagi

"PHBS ini kalau dalam kesehatan masyarakat merupakan bentuk primordial prevention, yakni pengurangan risiko tertular. Namun juga ada primary prevention dalam bentuk specific protection, yakni vaksin," jelas dia.

Untungnya, kata dia, vaksin ini pada dasarnya sudah tersedia di dunia, karena cacar monyet ini bisa dicegah dengan vaksin cacar (smallpox). Jadi tidak perlu penelitian vaksin terlebih dahulu seperti Covid-19 yang lalu.

"Produksinya jadi mudah. Ditambah lagi untuk orang yang sudah divaksin cacar seperti saya, kekebalannya seumur hidup," jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com