Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Gizi UM Surabaya: Ini Bahayanya Tidak Sarapan Pagi

Kompas.com - 25/07/2022, 12:12 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Sarapan pagi menjadi waktu makan yang sering terabaikan bagi kebanyakan orang.

Alasannya cukup banyak, mulai dari tidak sempat hingga tidak terbiasa sarapan.

Baca juga: Hindari Minum Teh Setelah Makan, Dosen UM Surabaya: Ini 3 Bahayanya

Padahal, banyak manfaat dari sarapan pagi dan penting bagi tubuh kita.

Ahli Gizi UM Surabaya, Tri Kurniawati menjelaskan, informasi pentingnya sarapan pagi harus terus digalakkan. Itu karena sarapan merupakan aktivitas yang penting pada pagi hari.

"Bayangkan saja, sarapan dapat memenuhi 15-30 persen kebutuhan gizi harian," ungkap dia melansir laman UM Surabaya, Senin (25/7/2022).

Dia menyebut, sarapan pagi termasuk dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang yang disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2014.

Menurut Tri, dampak buruk tidak sarapan sangat besar, terlebih proses belajar di sekolah bagi pelajar, seperti bisa menurunkan aktivitas fisik.

Baca juga: Psikolog Unpad: Guru dan Orangtua Jadi Kunci Utama Cegah Kasus Bully

Dia menjelaskan ada perbedaan antara orang yang terbiasa sarapan maupun tidak suka sarapan.

Yakni, orang yang sarapan mampu membekali tubuh dengan zat gizi yang diperlukan untuk berpikir, bekerja, dan mampu menjalankan aktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi.

"Bagi anak sekolah, sarapan yang cukup terbukti dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan stamina. Bagi remaja dan orang dewasa sarapan yang cukup terbukti dapat mencegah kegemukan," jelas dia.

Tak lupa, sarapan memiliki manfaat penting bagi tubuh, yakni memberikan energi pada otak, bisa meningkatkan stamina kerja, konsentrasi dalam belajar, kenyamanan kerja dan belajar, mencegah konstipasi, hiperglikemia, pusing dan gangguna kognitif, dan kegemukan.

"Manfaat sarapan itu berdasarkan hasil dari penelitian," ungkap dia.

Adapun dampak menunda sarapan adalah bisa menyebabkan kekurangan gizi dalam tubuh pada pagi hari dan meningkatkan risiko malnutrisi.

Menunda sarapan pagi juga bisa mengakibatkan konsumsi makanan yang berlebihan di malam hari.

Dengan begitu, dampaknya bisa mengalami obesitas.

Baca juga: Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung, Psikolog Unair: Perlu Kesehatan Mental

"Pada umumnya seseorang menunda sarapan pagi hari, karena alasan waktu yang sempit. Padahal, menu sarapan tidak harus menggunakan nasi, seperti roti dan susu," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com