Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

President University Miliki Jumlah Mahasiswa Asing Terbanyak di Indonesia

Kompas.com - 28/07/2022, 11:09 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - President University tercatat menjadi perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa asing penuh waktu terbanyak se-Indonesia. Jumlah merujuk pada data izin belajar bagi mahasiswa asing yang masih kuliah di Indonesia.

Data tersebut dipublikasi Direktorat Kelembagaan, Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, melalui situs https://izinbelajar.kemdikbud.go.id/

Sampai dengan tahun 2021, Direktorat Kelembagaan tercatat mengeluarkan 3.896 izin belajar bagi seluruh mahasiswa asing untuk studi tingkat sarjana (S1) di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Dari seluruh jumlah tersebut, sebanyak 5,3 persen mahasiswa asing memilih untuk melanjutkan kuliahnya di PresUniv. Mereka tersebar di berbagai Fakultas dan Program Studi yang ada di PresUniv.

Merujuk data tersebut, jumlah mahasiswa asing yang kuliah di PresUniv bahkan lebih banyak ketimbang di beberapa perguruan tinggi lainnya. Misalnya, di peringkat ke-2, jumlah mahasiswa asing di perguruan tinggi tersebut mencapai 3,7 persen, disusul peringkat ke-3 dengan 3,6 persen, peringkat ke-4 sebanyak 3,5 persen dan peringkat ke-5 dengan 2,9 persen.

Selebihnya, mahasiswa-mahasiswa asing tersebut tersebar di berbagai perguruan tinggi swasta lainnya yang berlokasi di Tangerang, Banten, Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Malang di Jawa Timur.

Menciptakan iklim internasional

“Selamat datang kepada seluruh mahasiswa asing. Kami tentu senang melihat begitu banyaknya mereka yang ingin melanjutkan kuliahnya di PresUniv. Ini membuktikan tingginya kualitas sistem pendidikan di PresUniv," ungkap Prof. Chairy, Rektor PresUni melalui rilis resmi (27/7/2022).

Baca juga: Sulit Kelola Keuangan, Tantangan Mahasiswa Indonesia yang Kuliah di Luar Negeri

Apalagi memang sejak awal berdirinya, lanjutnya, PresUniv sudah mencanangkan diri menjadi international university.

"Itu dibuktikan dengan penggunaan bahasa Inggris dalam pelaksanaan perkuliahan. Bukan hanya untuk kegiatan di kelas, tetapi juga setiap laporan, tugas atau ujian, penyusunan skripsi dan berbagai kegiatan akademis lainnya, semuanya menggunakan bahasa Inggris,” tegas Prof. Chairy.

Lebih jauh ia menjelaskan, banyaknya mahasiswa asing tersebut berperan penting dalam menciptakan iklim internasional di PresUniv.

Semua itu masih ditambah dengan adanya perusahaan-perusahaan multinasional dari berbagai negara di dunia, seperti Mattel, Unilever, L’Oreal, Samsung, Komatsu, Mondelez, ICI Paints, Lotte, Nissin, Kao, Evonik dan beberapa lainnya.

Lokasi perusahaan-perusahaan itu berada di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, sama persis dengan lokasi kampus PresUniv. Adanya perusahaan-perusahaan multinasional tersebut, serta mahasiswa asing, kian melengkapi iklim internasional di lingkungan kampus PresUniv.

“Dengan adanya mahasiswa asing tersebut, mahasiswa Indonesia bisa mengenal beragam bahasa, tradisi dan budaya dari berbagai negara di dunia. Mereka, mahasiswa asing dan mahasiswa Indonesia, akan saling berinteraksi. Mereka akan saling mengenal, belajar untuk memahami perbedaan budaya, tradisi dan gaya hidup masing-masing,” jelas Prof. Chairy.

Dengan adanya interaksi tersebut, mahasiswa-mahasiswa PresUniv juga akan menjadi lebih terbuka terhadap berbagai perbedaan.

Sikap semacam ini, tutur Prof. Chairy, sangat penting dan bisa menjadi bekal untuk berkarier setelah mereka lulus dari PresUniv. Entah itu bagi yang ingin berkarier sebagai eksekutif profesional, menjadi entrepreneur atau akademisi.

Prof. Dr. Chairy, Rektor President UniversityDOK. PRESUNIV Prof. Dr. Chairy, Rektor President University
Lanjut Prof. Chairy, bahasa biasanya kerap menjadi “pintu pembuka” bagi setiap orang untuk mengenal beragam budaya dan tradisi yang berlaku di suatu negara. Adanya mahasiswa asing tersebut membuat mahasiswa Indonesia bisa belajar bahasa asing lainnya, sesuai asal negara si mahasiswa.

Baca juga: Mahasiswa, Ini 7 Cara Cerdas Cegah Berita Hoaks ala Ditjen Dikti

 

Mereka bisa belajar bahasa Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, dan sebagainya. Sebaliknya seluruh mahasiswa asing juga bisa belajar bahasa Indonesia. Dengan memahami bahasanya, setiap orang menjadi lebih mudah memahami gaya hidup, budaya dan tradisi yang ada di negara tersebut.

Pemahaman seperti ini, tutur Handa S. Abidin, Wakil Rektor Bidang Akademik, menjadi modal penting bagi seluruh lulusan PresUniv jika kelak mereka ingin berkarier di luar negeri.

“Sebab mereka sudah memiliki mindset yang terbuka terhadap beragam perbedaan. Mereka mau bersikap toleran, mau mengenal dan memahami. Mau memberi dan menerima. Sikap semacam ini sangat penting jika kelak lulusan PresUniv ingin sukses dalam berkarier di luar negeri. Dalam bidang apa pun,” tutup Handa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com