Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei IPI: 75 Persen Warga Puas dengan Program Kemendikbud Ristek

Kompas.com - 21/06/2022, 11:42 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Survei Indikator Politik Indonesia mendapati bahwa lebih dari 75 persen warga merasa puas atas kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Survei tersebut didapat melalui hasil wawancara terhadap 1.520 responden di berbagai wilayah Indonesia pada 7 hingga 12 April 2022.

Program Kemendikbud yang dinilai sangat bermanfaat

Peneliti senior Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida mengungkapkan hasil survei menunjukkan bahwa secara umum publik menilai sangat positif program-program Kemendikbud Ristek.

“Di antara 32 program yang diukur tingkat manfaatnya, mayoritas warga menilai cukup atau sangat bermanfaat di tiap program, umumnya lebih dari 75 persen. Terutama program yang manfaatnya dirasa sangat besar karena menyentuh hajat hidup warga," ujarnya seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Kemendikbud Bakal Revisi Kebijakan KIP Kuliah 2022, Calon Mahasiswa Wajib Cek

Program-program yang dinilai sngat bermanfaat seperti Pembelajaran Tatap Muka (PTM), KIP Kuliah Merdeka, Bantuan kuota internet, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) langsung ke sekolah, dan Peraturan Menteri tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Permen PPKS).

"Demikian pula program-program Kurikulum Merdeka dan Merdeka Mengajar, serta program terkait pandemi Covid-19,” urai Rizka.

Meski begitu, Rizka menyampaikan bahwa survei yang dipaparkan masih bersifat penelitian awal/premilinari.

“Merupakan penelitian awal untuk mengetahui sejauh mana publik ini sudah mengetahui program-program yang dicanangkan selama tiga tahun terakhir ini, kemudian persepsi mereka terhadap manfaat dari program ini,” urai Rizka.

Baca juga: Hanya 27 dari 4.500 Kampus Indonesia Raih Akreditasi Unggul BAN PT, Mana Saja?

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto mengungkapkan bahwa hasil survei ini merupakan bentuk gotong royong dan partisipasi publik untuk bersama-sama memajukan pendidikan di Indonesia.

“Dengan hasil ini tentu kami sangat optimistis bahwa dengan program Merdeka Belajar dapat membawa dampak perubahan pendidikan ke depan lebih baik dan membawa anak-anak kita, adik- adik kita sebagai generasi penerus menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan tangguh,” papar Anang, pada Minggu (19/6/2022), dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Anang meyakini, walaupun tingkat kebermanfaatan sudah tinggi, namun masih ada kisaran 5 hingga 25 persen yang tingkat kebermanfaatannya masih kurang.

“Ini adalah tantangan bagi kami agar menjadi lebih baik lagi untuk meningkatkan pengetahuan dan meyakinkan masyarakat akan program Kemendikbud Ristek. Kami akan berupaya terus menerus melakukan perbaikan salah satunya dengan melakukan sosialisasi melalui berbagai media kepada pemangku kepentingan dan juga dengan pelibatan publik,” terang Anang.

Baca juga: KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN-PTS 2022 Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus

Kualitas pendidikan jadi tolak ukur daya saing bangsa

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Jamal Wiwoho menyampaikan bahwa kualitas pendidikan di suatu negara berkorelasi erat dengan tingkat inovasi dan menjadi salah satu tolok ukur daya saing bangsa.

“Daya saing bangsa yang tinggi akan mendorong pada kemandirian dan pada akhirnya akan membawa pada kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan yang berkualitas menjadi kondisi penting bagi terciptanya bangsa yang inovatif dan berdaya saing,” ujar Jamal.

Jamal juga mengapresiasi program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang telah diimplementasikan telah menciptakan perubahan positif bagi pendidikan di Indonesia.

“Kami menyambut baik dengan adanya data survei atas terobosan program Merdeka Belajar yang dilakukan Kemendikbud Ristek,” ungkapnya.

Selain sosialisasi program kepada para pemangku kepentingan, Jamal mengungkapkan bahwa transformasi informasi juga sangat penting terkait implementasi program Merdeka Belajar.

Baca juga: Lulusan S1 Mau Jadi Guru? Daftar Pendidikan Profesi Guru Kemendikbud 2022

“Karena sejatinya pendidikan tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan saja tetapi juga bagaimana proses dari interaksi-interaksi semua pemangku kepentingan,” sambung Jamal.

Di sesi akhir pemaparan, Rizka mengutarakan bahwa kampanye program-program Kemendikbud Ristek masih sangat perlu ditingkatkan dengan intensitas atau penekanan lebih banyak kepada program-program yang paling besar kebermanfaatannya bagi masyarakat umum.

Rizka meyakini partisipasi masyarakat umum akan sangat menentukan kesuksesan program-program Kemendikbud Ristek.

“Kami harap dengan adanya hasil survei ini dapat menjadi salah satu acuan dalam menetapkan langkah selanjutnya dari program-program yang telah dicanangkan dan rujukan bagi pemerhati masalah pendidikan di Indonesia,” pungkas Rizka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com