Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNS Gabung Dalam Ekspedisi Bengawan Solo 2022, Apa Saja Misinya?

Kompas.com - 15/06/2022, 14:05 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di pulau Jawa. Panjang sungai Bengawan Solo ini mencapai 548 km. Tentu banyak habitat yang hidup sepanjang sungai ini.

Namun pencemaran lingkungan juga terjadi mengingat banyak pemukiman warga terdapat di sepanjang sungai Bengawan Solo.

Untuk meneliti berbagai hal yang ada di sungai Bengawan Solo, Program studi (prodi) S1 Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyatakan bergabung dalam misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022.

Kepala Prodi S1 Ilmu Lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS, Prof. Prabang Setyono mengatakan, sungai Bengawan Solo merupakan laboratorium alam yang dimiliki prodi S1 Ilmu Lingkungan.

Baca juga: Undiksha Buka 8 Prodi Sarjana Terapan

Sungai Bengawan Solo menjadi laboratorium alam

Laboratorium tersebut tepatnya berada di Bengawan Solo hulu dan tengah. Karena itulah, UNS bergabung dalam ekspedisi sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.

Saat ini pihaknya sedang berfokus pada kasus pencemaran sungai yang tidak kunjung berhenti di sungai Bengawan Solo.

"UNS dalam hal ini Prodi S1 Ilmu Lingkungan punya stasiun laboratorium alam di Bengawan Solo hulu dan tengah yang sementara ini fokus di kasus pencemaran sungainya yang tidak kunjung selesai karena begitu kompleks masalahnya," terang Prabang seperti dikutip dari laman UNS, Rabu (15/6/2022).

Menurutnya, gerakan dalam waktu dekat dengan menjadi salah satu host Ekspedisi Bengawan Solo 2022 menuju sungai yang one river-one management-one problem solving-one river life style.

Baca juga: Ratusan Mainan Edukasi Didonasikan ke 6 PAUD di Sikka NTT

7 misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022

Ekspedisi yang diadakan oleh Bengawan Solo Expeditionary Mission Secretariat (MEBS) 2022 ini merupakan salah satu kegiatan yang menunjang Presidensi G20 yang kini dipegang Indonesia.

Ekspedisi ini merupakan salah satu wujud bakti bagi bumi untuk menghadapi dan menekan dampak buruk perubahan iklim dan pemanasan global serta menumbuhkan perekonomian pascapandemi.

Terdapat tujuh misi yang ditargetkan dalam ekspedisi ini, yaitu:

1. Mitigasi

2. Perekaman data kualitas air

3. Geo tagging zona rawan erosi dan penyempitan alur sungai

4. Pemetaan potensi wisata minat khusus perairan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com