KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif atau dikenal sebagai Buya Syafii di Yogyakarta, pada Jumat (27/5).
Nadiem mengatakan kepergian Ahmad Syafii Maarif merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.
Baca juga: Unud Akan Punya 6 Guru Besar Baru
"Keluarga besar Kemendikbudristek berbelasungkawa atas wafatnya Buya Syafii Maarif. Bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh bangsa yang sangat berjasa dalam penanaman nilai-nilai Pancasila melalui keteladanannya," kata dia dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).
Menteri Nadiem meyakini karakter Buya Syafii Maarif perlu diteladani generasi muda.
"Beliau dikenal sebagai ulama dan cendikiawan yang bijaksana dan sederhana serta konsisten dalam mengawal toleransi dan inklusi," tuturnya.
Pesan Syafii Maarif yang terus menerus didorong Kemendikbud Ristek adalah untuk membumikan Pancasila.
"Buya Syafii Maarif mengingatkan kita upaya untuk membumikan Pancasila sangat memerlukan gotong royong semua pihak, utamanya generasi muda," kata Nadiem.
Untuk itulah, kata dia, Kemendikbud Ristek menghadirkan Kurikulum Merdeka, sehingga mata pelajaran Pendidikan Pancasila bisa dipelajari melalui praktik dan pembelajaran berbasis projek.
Baca juga: Mahasiswanya Ditangkap Densus 88, UB Buka Suara
"Sehingga anak-anak kita dapat langsung mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila," jelas dia.
Kabar duka datang dari organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif wafat di DI Yogyakarta pada Jumat (27/5/2022) pagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.