Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Kenalkan Pembelajaran Metaverse ke Guru Madrasah

Kompas.com - 19/05/2022, 14:10 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Metaverse, dunia digital yang menarik minat banyak orang kini dilirik Kementerian Agama (Kemenag).

Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa minat Kemenag pada Metaverse ada hubungannya dengan pendidikan.

Ia mengatakan, Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah sangat perlu memanfaatkan teknologi, termasuk metaverse.

Baca juga: Lulusan 5 Jurusan Kuliah Ini Banyak Dibutuhkan di Era Metaverse

Menurutnya, pemanfaatan metaverse dalam dunia pendidikan akan menjadi kemajuan sangat luar biasa dalam ruang yang tak terbatas. Untuk mengawali pembelajaran metaverse, maka GTK madrasah harus mengenal dan bisa menggunakannya.

“Guru dipaksa dan terpaksa harus melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (daring) dengan memanfaatkan dunia teknologi,” ujar Menag, dilansir dari laman Kemenag.

Jika GTK Madrasah mengerti dan memiliki pengalaman dalam memanfaatkan teknologi, maka pembelajaran secara daring akan lebih efektif.

“Dunia Pendidikan sebelumnya lambat dalam mengadopsi teknologi. Akibatnya, terjadilah learning loss yang mengakibatkan peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik umum atau khusus,” jelas Yaqut.

Sementara, Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani mengatakan, pemanfaatan teknologi metaverse ini harus disegerakan untuk mengejar ketertinggalan peserta didik dalam adaptasinya di era teknologi.

Ini dilakukan agar para peserta didik menjadi adaptif juga responsif terhadap perkembangan teknologi.

Baca juga: 5 Jenis Pekerjaan Paling Dibutuhkan di Metaverse, Mahasiswa Harus Tahu

Setelah hadirnya teknologi saat ini, sudah saatnya perkembangan metaverse yang ditunggu dapat membangun pendidikan dalam ranah internasional tanpa batas ruang dan waktu.

Pria yang akrab disapa Dhani ini mengatakan bahwa budaya digital merupakan tuntutan zaman dan guru harus terus mengupdate keilmuannya.

Guru dan tenaga kependidikan, serta siswa madrasah adalah insan pembelajar sepanjang hayat.

“Keilmuan guru harus dinamis dan adaptif terhadap perkembangan zaman. ISOE 2022 memberikan ruang seluas-luasnya kepada guru untuk membangun jejaring internasional,” pesannya.

Untuk itu, Kemenag melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah kembali menggelar International Symposium On Education (ISOE).

Even kali kedua yang berlangsung 18 – 20 Mei ini digelar sekaligus dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com