Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uhamka Tambah Satu Guru Besar untuk Ilmu Ekonomi

Kompas.com - 18/05/2022, 18:06 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Guru besar atau profesor memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas perguruan tinggi dan juga memberikan semangat baru bagi sivitas akademika dan dunia pendidikan tinggi.

 

Terkait hal ini, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) baru saja menambah satu orang guru besar yaitu Prof. Dr. Sessu.

Raihan kenaikan jabatan fungsional sebagai profesor dalam bidang Ilmu Ekonomi dikukuhkan sesuai Surat Keputusan (SK) Mendikbudristek pada Selasa, 17 Mei 2022.

Dengan demikian, Prof. Sessu menjadi profesor ke 292 di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi atau LLDikti Wilayah III DKI Jakarta. Prof. Sessu juga menjadi profesor Ilmu Ekonomi pertama di Uhamka. 

Surat Keputusan (SK) Profesor yang baru saja diterima Prof. Dr. Sessu didampingi Rektor Uhamka, Prof. Gunawan Suryoputro dan Prof. Abd. Rahman A. Ghani selaku Wakil Rektor I. 

Sebagai informasi, Prof. Sessu juga mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2008 dan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun dari Presiden Joko Widodo tahun 2016.

Prof. Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Prof. Sessu terhadap capaian yang luar biasa.

"Selamat dan sukses untuk Prof. Sessu atas pencapaian yang luar biasa ini. Saya harap melalui pencapaian ini dapat memotivasi kita dalam mengembangkan dan meningkatkan potensi yang dimiliki," ujar Prof. Gunawan.

"Tentu hal ini akan terus sejalan dengan visi misi Uhamka yaitu Prophetic Teaching University," tutur Prof. Gunawan.

Baca juga: Guru Besar UGM: Ini Penyebab Stunting dan Upaya Pencegahannya

Dalam kesempatan sebelumnya, Rektor Uhamka, Prof. Gunawan menjelaskan, Uhamka mengusung visi Prophetic Teaching dengan visi tidak hanya meluluskan SDM unggul tapi juga tangguh, mandiri, dan meneladani sifat Rasulullah SAW.

Selain mencetak guru besar, Rektor Uhamka juga mengungkapkan pihaknya berkomitmen memperkuat program doktorisasi.

"Sebuah perguruan tinggi unggul minimal 75 persen dosennya bergelar doktor. "Kalau belum 75 persen, belum unggul," ujar Prof. Gunawan.

Dari jumlah 622 dosen Uhamka, 152 orang atau sekitar 24,44 persen telah memiliki gelar doktor. Sementara sisanya, 470 orang dosen masih bergelar master atau S2.

"Ada 80 orang (dari jumlah tersebut) yang masih menempuh studi doktoral. Kami menargetkan tahun ini ada 50 orang dosen yang lulus atau mengambil gelar doktor," katanya.

Ia juga memandang ke depan perguruan tinggi harus memperkuat diri dari sisi riset.

"Nah untuk bisa menjalankan riset tersebut, perguruan tinggi harus memiliki banyak SDM yang berkualitas dan mumpuni di bidang riset," pungkas Prof. Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com