Dikatakan, semangat beragama tanpa ilmu beragama yang dalam dapat berdampak pada pengalaman praktek-praktek agama yang hanya simbolik dan ekstrinsik.
Selain itu, kecedasan kultural adalah kemampuan dalam menghargai berbagai macam sumber.
"Dan juga beragama kita tidak bisa lagi dilakukan dengan cara business as usual. Kita harus memanfaatkan teknologi untuk menciptakan masyarakat madani atau yang disebut dengan scholars citizens," tegas Yaqut Cholil Qoumas.
Selain itu, pembicara lain ialah Menteri Agama RI 2014-2019, Lukman Hakim Saifuiddin, Direktur Pasca Sarjana UIN Jakarta Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.phill., M.A, CBE., dan cendekiawan muslim dan pakar ilmu tasawuf Prof. Dr. KH. Sayid Aqiel siradj, M.A.
Baca juga: UIN Jakarta Akan Anugerahi Dr HC untuk Mantan Menag Lukman Hakim
Semantara Koordinator PPIDK Timur Tengah dan Afrika Hafiz Alharomain Lubis menyatakan, tujuan simposium ialah tempat silaturahmi.
Serta diskusi antara yang belajar di 18 negara yang tersebar di Kawasan Timur Tengah dan Afrika dapat menghasilkan suatu ide untuk berkelanjutan juga dalam rangka menunjang pembangunan kualitas SDM bangsa Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.