Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unair Ungkap 3 Faktor Penyebab Ginjal Kronis di Indonesia

Kompas.com - 28/03/2022, 11:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

3. Diabetes

Sedangkan diabetes melitus memiliki prevalensi sebesar 8,5 persen. Nilai rerata prevelensi penyakit ginjal kronis sebesar 3,8 permil pada 34 Provinsi.

"Dengan nilai prevalensi per provinsi terendah sebesar 1,8 permil dan tertinggi sebesar 6,4 permil," terangnya.

Tentu, hal itu membuktikan bahwa penyakit ginjal menjadi ancaman masyarakat akan kesehatan yang kurang terpelihara. Belum lagi, edukasi yang minim terhadap pola kesehatan guna mendukung ginjal yang sehat.

Oleh karenanya, program literasi kesehatan bagi seluruh kalangan perlu digiatkan secara berkesinambungan.

Ia juga memberikan contoh mengenai teknik komunikasi dan kolaborasi yang dapat mendukung perkembangan ide dan solusi dalam tatalaksana pelayanan ginjal.

"Ambil contoh seperti di Instalasi Dialisis RS Universitas Airlangga," sebutnya.

Prof. Thaha mengingatkan, bahwa sebuah informasi yang terpercaya dan bermakna sangat penting untuk disampaikan dalam sebuah literasi.

Baca juga: Stikes Panti Kosala: Ini Manfaat Temulawak bagi Tubuh

Banyak hal yang harus dilakukan untuk menjembatani kesenjangan pemahaman akan permasalahan yang ada dan beban komunitas yang timbul akibat penyakit ginjal kronik.

Sebab, tanpa komunikasi yang baik, banyak ide dan solusi tidak akan berhasil diterapkan pada komunitas dan negara yang sebenarnya sangat membutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com