Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Putri Pedagang Sayur Keliling Lulus dari UNY dengan IPK 3,84

Kompas.com - 02/03/2022, 14:50 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Mulai saat itu, usaha ini mulai berkembang sedikit demi sedikit dan akhirnya bisa digunakan untuk biaya kuliah, kebutuhan pribadi, dan sedikit untuk orang tuanya.

Coba kembali meraih kuliah di UNY

Novita mencoba peruntungannya kembali untuk kuliah pada 2018 dengan UNY menjadi satu-satunya kampus tujuan.

"Saya tidak berharap banyak karena sangat takut kecewa jika ternyata gagal kembali, bahkan saya tidak memberi tahu siapapun bahwa saya mendaftar kuliah pada tahun ini," keluh Novita.

Baca juga: SNMPTN 2022 Ditutup, Ini 15 PTN Penerima Terbanyak Peserta di 2021

Dan ternyata, dia diterima di Prodi D3 akuntansi Fakultas Ekonomi UNY melalui jalur seleksi mandiri.

Dia merasa sangat senang, akhirnya salah satu mimpi ibunya dapat segera terwujud dan ini merupakan awal dari perjuangannya di UNY.

Novita menikmati masa-masa perkuliahan yang ternyata tidak mudah membagi waktu antara belajar dan menjalankan sebuah usaha.

Dia sampai memutar otak, agar usaha dapat terus dijalankan untuk biaya kuliah semester, tapi juga tidak mengabaikan akademik supaya mendapatkan hasil yang baik.

Terkadang merasa sangat lelah fisik dan psikis, ingin seperti teman-teman yang masih memiliki banyak waktu dan tidak pusing memikirkan biaya kuliah.

Namun, lagi-lagi Novita menyadari harus bersyukur sudah ditakdirkan untuk menjadi pejuang di atas rata-rata yang mungkin akan menjadi pengalaman yang luar biasa, di mana tidak semua orang bisa merasakannya.

Di saat Novita wisuda, maka impian sederhana Ibunya tercapai.

Baca juga: Kisah Devita, Gadis Difabel Lulus dari UNY dengan IPK 3,50

"Saya sangat berterimakasih kepada diri saya sendiri yang selalu kuat, sehingga dapat menyelesaikan 7 semester ini tanpa merepotkan ibu sama sekali, baik untuk uang pangkal, UKT, ataupun biaya hidup saya sehari-hari. Namun support ibu dan semua keluarga ketika berkali-kali saya terjatuh sangat tidak ternilai harganya," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com