Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Guru Ungkap Sosok Menteri Nadiem Saat Masih SD

Kompas.com - 26/11/2021, 13:25 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak banyak yang tahu bagaimana Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menghabiskan masa kecilnya saat bersekolah.

Secara mengejutkan, pada puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2021 Nadiem berkesempatan untuk bernostalgia dengan tiga orang guru masa kecilnya dari SD Al Izhar, Pondok Labu, Jakarta.

“Wah, saya senang sekali, sudah berapa lama, ya, kita tidak bertemu? Sepertinya sejak umur (saya) 12 (tahun), ya?” tanya Nadiem yang terkejut ketika dipertemukan dengan para gurunya pada Puncak Acara HGN 2021, dilansir dari laman Kemendikbudristek.

Salah satu guru kelas VI, Anwar Ahmad menanggapi pertanyaan Nadiem. “25 tahun!" ujar Ahmad. 

Baca juga: 35 Pendidik Raih Penghargaan Kemendikbud Ristek di Hari Guru 2021

Mengulik masa lalu, ternyata Nadiem adalah sosok yang ceria, menyenangkan, dan sangat kritis. Itulah kesan yang paling membekas tentang Nadiem di mata guru-gurunya.

Menurut Anwar, banyak pertanyaan menarik yang tak terduga disampaikan Nadiem kecil kala itu.

“Tapi itu membuat kami para guru belajar lagi. Biasanya, saya ajak Nadiem untuk bersama-sama mencari jawabannya di perpustakaan sekolah,” ungkapnya.

Saat berbincang di atas panggung bersama tiga guru SD-nya, Nadiem kembali dikejutkan dengan foto-fotonya bersama teman-teman sekolahnya yang ditampilkan di layar.

Jika ada hal yang selalu diingat Menteri Nadiem, hingga kini adalah kegigihan guru-gurunya dalam mendidik dan selalu memberi ruang baginya untuk berekspresi. Di situlah Nadiem kecil merasa dihargai sebagai seorang siswa.

“Karena banyak guru-guru yang kalau anaknya banyak tanya, justru tidak suka. Terus dituduh tidak pintar, atau malah mereka jadi frustasi sama anaknya,” kata Nadiem.

Baca juga: Hari Guru 2021, Nadiem Cerita Perjuangan dan Semangat Guru di Tengah Pandemi

Bahkan, karena seringnya bertanya di kelas, Menteri Nadiem mengaku sempat dituduh terlalu banyak bertanya.

Namun, salah satu guru Nadiem yakni guru Sakinah beralasan Nadiem kecil gemar bertanya karena berani mengajukan berbagai ide dan inovasi baru yang sangat menarik.

“Saya selalu gemas dengan tampilannya (Nadiem) yang selalu ceria, cemerlang, dan tidak pernah berwajah sedih,” kenang perempuan yang biasa dipanggil Ina ini.

Melihat Nadiem sekarang menjadi Mendikbudristek, tidak membuat heran guru lainnya, yakni Anggerina Nutriana.

Sejak dulu, karakter kepemimpinan itu melekat pada diri Nadiem Anwar Makarim. “Itu sudah terlihat sejak di kelas III,” ungkap guru yang biasa dipanggil Bu Nina itu.

Lebih lanjut, Bu Nina mengatakan, saat duduk di bangku kelas III, bakat Nadiem bernegosiasi sudah terlihat.

Ceritanya saat itu ada kegiatan donor darah di sekolah tapi tidak ada satupun guru kelas III yang mendonor.

Baca juga: Hari Guru Nasional 2021: Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan

Nadiem kecil membujuk Bu Nina untuk mau mendonorkan darahnya. Meski harus bernegosiasi dengan tim medis, Nadiem tak menyerah hingga akhirnya Bu Nina saat itu diizinkan untuk menjadi pendonor.

Menteri Nadiem berterima kasih atas bimbingan dan pendidikan di masa kecilnya yang menjadi modal baginya di masa depan.

"Terima kasih atas jasa-jasa Bapak dan Ibu mendidik saya dan menolerir segala kekurangan saya. Doakan saya, semoga saya bisa berkontribusi bagi dunia pendidikan,” pinta Nadiem pada ketiga gurunya.

“Mudah-mudahan berhasil ya,” sambung Bu Nina.

Bagi Mendikbudristek, mengenang masa lalu, mengingat dari mana ia bertemu dengan guru-guru masa kecilnya ataupun saat ia berjumpa dan berdiskusi dengan guru-guru honorer atau guru penggerak.

Mereka, telah menjadi pendorong untuk mewujudkan kemerdekaan dalam belajar. "Mengenang masa lalu saya, melihat dari mana kita datang, melihat guru-guru yang menyentuh kita selama hidup kita, itulah alasan utama kami (bekerja) di Kemendikbudristek,” kata Nadiem.

“Ini adalah misi yang terpenting sekarang. Bukan misi pemerintahan tapi misi gerakan, yaitu misi Merdeka Belajar,” tutup Menteri Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com