Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNS Minta Mahasiswa Buka Data Kekerasan di Organisasi Kemahasiswaan

Kompas.com - 02/11/2021, 19:31 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengaku akan menyelesaikan kasus meninggalnya mahasiswa bernama Gilang Endi Saputra.

Gilang merupakan mahasiswa D4 Program Studi (Prodi) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi (SV) UNS.

Dia meninggal saat pendidikan dan pelatihan (Diklat) Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS.

Baca juga: Akibat Mahasiswa Meninggal, Rektor Resmi Bekukan Menwa UNS

Menwa UNS yang dikenal merupakan Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS.

UNS juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi mahasiswa yang memiliki data dan informasi pendukung terkait terjadinya kekerasan di organisasi kemahasiswaan UNS.

"Bagi yang memiliki data dan informasi pendukung, silakan menyampaikan kepada tim sebagai bahan pertimbangan di dalam melakukan evaluasi," ucap Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus melansir laman UNS, Selasa (2/11/2021).

Pimpinan UNS pada Senin (1/11/2021) sore, telah menugaskan salah satu anggota Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS dari Fakultas Kedokteran didampingi Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan serta Wakil Dekan 1 Sekolah Vokasi (SV) UNS untuk menemui keluarga Gilang Endi Saputra.

Langkah itu dilakukan dalam rangka menawarkan pendampingan (konseling) kesehatan bagi keluarga Gilang.

"Tim UNS menemui Sunardi, ayah almarhum yang didampingi 3 anggota keluarga. Pihak keluarga menyambut baik tawaran pendampingan kesehatan dari UNS," jelas dia.

Baca juga: Mahasiswa Meninggal Saat Diklat Menwa UNS, Rektor: Saya Minta Maaf

Terkait jadwal pendampingan, kata Yunus, mereka akan berkoordinasi dengan anggota keluarga yang memang membutuhkan.

Selain itu, tim evaluasi juga terus memonitor perkembangan insiden di media massa dan media sosial.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah unggahan di akun Twitter @putri_yudianti yang berjudul "Tragedi Menwa UNS 2013".

Akun itu diduga menjadi salah satu sumber informasi yang digunakan mahasiswa untuk membuka terkait data kekerasan yang pernah terjadi di UNS.

Pada Senin (1/11/2021) sore, Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Rohman Agus Pratomo telah menghubungi pemilik akun Twitter @putri_yudianti untuk meminta kesediaannya agar bisa berdiskusi dengan tim evaluasi terkait unggahannya di media sosial.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa UNS Minta Kampus Usut Tuntas Meninggalnya Gilang

Namun, pemilik akun @putri_yudianti belum bersedia menjelaskan unggahannya terkait tragedi Menwa UNS di 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com