Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2021, 09:09 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Jajaran pimpinan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyambut baik aliansi mahasiswa yang menyampaikan dukungannya dalam mengusut tuntas kejadian meninggalnya mahasiswa bernama Gilang Endi Saputra saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklatsar) Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS.

Gilang merupakan mahasiswa D4 Program Studi (Prodi) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi (SV) UNS.

Baca juga: Akibat Mahasiswa Meninggal, Rektor Resmi Bekukan Menwa UNS

Menwa UNS yang dikenal merupakan Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS.

Aliansi mahasiswa disambut Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus, Wakil Rektor Umum dan SDM UNS, Prof. Bandi, dan Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS, Prof. Kuncoro Diharjo.

Kemudian ada Wakil Rektor Perencanaan Kerjasama, Bisnis dan Informasi UNS, Prof. Sajidan, dan Ketua Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS, Sunny Ummul Firdaus.

Prof. Yunus dihadapan mahasiswa kembali menegaskan kampus tidak memberikan toleransi dalam bentuk kekerasan di kampus.

"Saya tegaskan lagi, UNS tidak memberikan toleransi dalam bentuk kekerasan apapun di kampus baik yang dilakukan oleh tenaga kependidikan, tenaga pendidik, mahasiswa dan Organisasi Kemahasiswaan," ucap dia melansir laman UNS, Selasa (2/11/2021).

Untuk itu, UNS menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penyidikan ke kepolisian.

"Kami serahkan semuanya kepada Kepolisian. Hingga saat ini, UNS juga belum menerima hasil otopsi almarhum Gilang," ungkap dia.

Dalam hal ini, UNS juga telah membentuk Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905.

"Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS sedang mengkaji dari berbagai sumber untuk mendapat data-data terkait kejadian ini," kata Yunus.

Baca juga: UNS Tak Akan Toleransi Tindakan Kekerasan di Kampus

Sunny menambahkan, saat ini tim sedang bekerja untuk memperoleh data-data, sehingga tim bisa bekerja untuk menegakkan keadilan.

"Kami bekerja berdasarkan data, bukan berdasarkan dugaan dan asumsi," tegas dia.

Sunny menjelaskan, UNS terus mendukung proses pengusutan insiden ini oleh pihak kepolisian.

Yakni, dengan berkoordinasi penuh dalam hal penyediaan informasi maupun memfasilitasi kelancaran proses pemeriksaan pihak kepolisian kepada mahasiswa maupun dosen atau tenaga kependidikan yang terkait peristiwa ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com