Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Niknik M. Kuntarto
Dosen UMN. Ahli linguistik forensik.

Dr. Niknik M. Kuntarto, M.Hum, selain Dosen UMN, juga aktif sebagai ahli linguistik forensik dan pegiat bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) di bawah Yayasan Kampung Bahasa Bloombank Indonesia.

Geliat Pegiat BIPA Menyambut KTT G20

Kompas.com - 26/10/2021, 13:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Guru bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa asing lainnya mulai bersatu dan bekerja sama dalam pengadaan kelas BIPA. Guru makin menyadari pentingnya pelatihan guru BIPA sebagai bekal pengetahuan ke-BIPA-annya.

Baca juga: Siswa, Ini 5 Fakta Unik tentang Bahasa Jawa

 

Selain itu, guru dengan bidang yang berbeda juga mulai banyak yang tertarik untuk mengajar BIPA. Ini menunjukkan bahwa kini untuk menjadi guru BIPA semakin banyak peminatnya. Selanjutnya, manajemen lembaga-lembaga BIPA mulai bermunculan dengan mengusung ciri khas masing-masing.

Mereka juga berlomba-lomba menyediakan program yang sesuai dengan kebutuhan, bahan ajar yang baik, dan media ajar yang multimedia. Ini menunjukkan mulai banyaknya permintaan dari peserta asing untuk belajar bahasa Indonesia.

Pemerintah Indonesia, melalui Permendikbud Tahun 2017, No. 27, tentang Standar Kompetensi Lulusan Kursus Bidang Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing, Perpres 2018 No. 20, Penggunaan Tenaga Kerja Asing, Permendikbud 2016 No.70, Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia, dan Permennaker 2018 No. 10, Penggunaan Tenaga Kerja Asing, telah menunjukkan sikap serius dalam menangani kebahasaan tenaga kerja asing.

Namun, sekali lagi, masalahnya adalah adakah bahan ajar bahasa Indonesia khusus untuk tenaga kerja asing?

Sesuai dengan pendapat Hutchinson, dan Waters, pembelajaran BIPA kelas bisnis bertujuan untuk mengaplikasikan pengetahuan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulis sesuai dengan kebutuhan di lapangan pekerjaannya.

Capaian ini akan berhasil bila bahan ajar yang digunakan dapat membantu dan mendukung baik guru maupun peserta dalam mencapai tujuan tersebut. Kenyataannya, jangankan bahan bertujuan khusus, bahan ajar secara umum pun sampai saat ini masih sulit ditemukan.

Beberapa buku BIPA telah tersedia, tetapi digunakan hanya di lembaga buku itu berada. Tersedia juga buku-buku karya penulis luar seperti Keren...! yang dapat digunakan saat mengajar bahasa Indonesia kepada penutur asing.

Namun, di sini dirasa sangat ironis. Mengajar bahasa Indonesia, tetapi menggunakan buku yang ditulis oleh penulis asing. Di manakah para penulis Indonesia?

Padahal, mereka membutuhkan bahasa Indonesia untuk keperluan dalam berbisnis.

Bagaimana mereka bisa berpresentasi dengan bahasa Indonesia, bagaimana mereka bisa bernegosiasi dalam bahasa Indonesia, bagaimana mereka bisa membaca surat-surat bisnis, bagaimana mereka bisa membaca proposal bisnis, dan sebagainya adalah keterampilan-keterampilan yang mereka butuhkan.

Berdasarkan situasi inilah, semestinya kita mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk membuat bahan ajar BIPA, khususnya bagi TKA. Mengapa bahan ajar untuk TKA?

Seperti yang sudah peneliti jelaskan di awal bahwa saat ini sulit dibendung lagi bahwa imbas dibukanya masyarakat ekonomi ASEAN telah membuat kalangan akademisi, khususnya guru-guru BIPA, berpikir keras untuk menghadapi tingginya permintaan belajar bahasa Indonesia dari calon tenaga kerja asing di Indonesia.

Badan Bahasa telah menjalankan program pengiriman guru-guru BIPA ke beberapa negara, tetapi itu belum bisa tercukupi dengan baik. Beberapa negara secara langsung mengirimkan tenaga kerja asing ke Indonesia tanpa dibekali kemampuan berbahasa Indonesia yang baik.

Nah, sekarang, muncul rencana pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 di Bali. Ini adalah peluang yang baik!

Pemerintah sebenarnya telah menetapkan syarat wajib berbahasa Indonesia bagi TKA melalui Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 dan Permendikbud No. 20 Tahun 2017.

Pemerintah Indonesia pun , melalui Perpres 2018 No. 20, Penggunaan Tenaga Kerja Asing, Perpres 2018 No.10, TKA, Permendikbud 2016 No.70, Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia, dan Permennaker 2018 No. 10, Penggunaan Tenaga Kerja Asing telah menunjukkan sikap positif.

Setiap pabrik atau lembaga yang mempekerjakan pekerja asing wajib memfasilitasi pendidikan dan pelatihan bahasa Indonesia untuk pekerja asing.

Bahkan, beberapa perusahaan asing yang secara sadar memberlakukan kewajiban berbahasa Indonesia bagi karyawannya karena mau tidak mau mereka akan berkomunikasi tentang bisnis dengan sesama karyawan, atasan, bawahan, dan pelanggan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Mahasiswa, Pelajari 3 Bahasa Ini Agar Jadi Juara di Era Globalisasi

Belajar Bahasa, Belajar tentang Indonesia

Dalam menghadapi jenis komunikasi kontekstual, terutama demi pekerja asing, penting untuk dicatat tentang pengaruh budaya dan kesadaran budaya pada penguasaan bahasa target.

Perspektif guru dan peserta BIPA tentang potensi teks untuk menciptakan kesadaran budaya, pengetahuan dan sikap budaya, keterampilan lintas budaya, dan pemahaman lintas budaya sangat berbeda.

Pentingnya konteks dalam membangun komunikasi, yang merupakan lingkungan budaya tempat komunikasi tertentu terjadi, telah dikonfirmasi secara menyeluruh (Samovar, Porter & McDaniel, 2010: 343-389).

Adat istiadat yang berbeda dalam budaya tertentu akan memengaruhi praktik komunikasi bisnis dengan mengamati dan menegaskan perilaku yang pantas dan tidak pantas dalam konteks tertentu.

Peraturan terkait dengan nonformalitas, formalitas, ketegasan, keharmonisan antarpribadi, dan status sosial dapat ditemukan dalam setiap konteks komunikasi. Dalam situs ini juga, terjadi komunikasi interpersonal dalam konteks bisnis internasional dan domestik.

Dalam konteks komunikasi bisnis antarbudaya, Lewis mengatakan bahwa protokol akan memengaruhi cara suatu hubungan dibangun, ucapan salam disampaikan, penampilan pribadi, pemberian hadiah, dan topik tabu untuk diskusi.

Gaya manajerial juga akan berbeda untuk setiap budaya tertentu. Perbedaan ini terletak pada proses negosiasi, presentasi, pemilihan negosiator, etika bisnis, dan praktik peserta. Dalam komunikasi, terkadang kita menemukan celah.

Untuk menjembatani kesenjangan itu dan lancar berkomunikasi dalam bisnis, pemahaman komunikasi lintas budaya dari banyak wilayah di dunia adalah aspek yang perlu. Komunikasi yang efektif sangat dipengaruhi oleh pemahaman yang tepat tentang komunikasi lintas budaya.

Berdasarkan pemikiran di atas, mari kita siapkan bahan ajar bertujuan khusus komunikasi bisnis. Kita dapat meminta bantuan Gall dan Borg, Hutchinson dan Waters, dan Barnard dan Zemach yang mengacu pada teori pengembangan bahan ajar.

Kita juga dapat merujuk pada Tomlinson dan Nunan yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan peserta, juga referensi teori komunikasi lintas budaya Lewis dan Samovar.

Pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia bisnis bagi TKA dapat mengacu pada Standar Kompetensi Lululusan (SKL) atau bisa juga mengacu pada standar kemampuan UKBI karena bahan ajar bahasa Indonesia komunikasi bisnis diperuntukkan bagi tenaga kerja asing yang kelak akan diuji oleh UKBI sebagai persyaratan bekerja di Indonesia menurut Permendikbud Nomor 70 Tahun 2016.

Berarti bahan ajar khusus orang dewasa yang mempunyai standar kemampuan minimal level semenjana atau madya UKBI.

Baca juga: Siswa Bingung Pilih Jurusan Kuliah? Manfaatkan Platform Edukasi Mahasiswa ITS

KTT G20 sudah di depan mata. Jika ingin berperan serta memperkenalkan bahasa Indonesia kepada orang asing, terutama kepada para pebisnis, ini saatnya BIPA kembali menggeliat.

Mari kita bebenah diri menyediakan wadah pembelajaran bagi tenaga kerja asing yang akan bekerja di Tanah Ibu Pertiwi ini dengan menyediakan bahan ajar BIPA komunikasi bisnis yang menggugah dan menggairahkan penutur asing!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com