Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Tentang Aktivasi Otak Tengah, Siswa Perlu Tahu

Kompas.com - 23/10/2021, 10:02 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otak merupakan organ paling penting pada manusia. Anatomi otak terbagi dalam 3 bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), serta batang otak. Ketiga bagian otak ini saling bekerja sama untuk menjalankan sistem tubuh.

Untuk mengatur kegiatan manusia, otak juga terbagi menjadi dua sisi yakni otak kanan dan otak kiri. Keduanya memiliki perbedaan yakni pada jenis pemikiran yang dihasilkan.

Otak kanan merupakan bagian otak yang memproses kreativitas untuk berimajinasi dan berpikir tentang seni. Sedangkan otak kiri banyak memikirkan hal analitis dan matematis.

Merangkum dari laman Ruang Guru, Jumat (22/10/2021), ada banyak mitos yang beredar mengenai aktivasi otak tengah.

Baca juga: Mahasiswa, Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Lanjut Kuliah S2

Aktivasi otak tengah ini dipercaya dapat membuka jembatan yang menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi dari otak kanan dan otak kiri.

Mengenal otak tengah

Otak tengah atau mesencephalon atau midbrain adalah area otak yang menghubungkan otak depan (forebrain) dan otak belakang (hindbrain). Fungsi otak tengah adalah untuk mengontrol respon penglihatan, pendengaran, gerakan bola mata dan dilasi pupil, gerakan motorik, kewaspadaan (alertness) serta mengatur suhu tubuh.

Otak tengah memiliki cara kerja dimulai dari datangnya impuls dari sumsum tulang belakang dan saraf tepi. Sumsum tulang belakang dan saraf tepi memberikan impuls ke otak besar sebagai pusat kendali anggota tubuh. Impuls kemudian dikirim melewati batang otak sebagai jembatan otak kecil dan otak besar. 

Kemudian di batang otak terdapat jembatan varoli (pons varoli) yang letaknya di depan otak kecil yang meneruskan impuls dari otak besar. Setelah itu, impuls tersebut direspon disesuaikan dengan keadaan di mana respon akan ditujukan.

Baca juga: Daftar Tokoh Dunia Lulusan Harvard University, Ada Barack Obama

Apa itu aktivasi otak tengah?

Beberapa waktu yang lalu sempat marak adanya program aktivasi otak tengah. Dalam program ini disebutkan bahwa dengan mengikuti program ini kinerja otak tengah akan mengalami peningkatan dan seketika menjadi genius.

Beberapa metode yang dilakukan dalam program itu ialah metode Blindfold Reading (BFR) dan Kinesiologic Imagination Program (KIR). Metode BFR merupakan metode belajar dengan mata tertutup, sedangkan metode KIR adalah metode memasukkan informasi ke dalam pikiran bawah sadar seseorang dengan bantuan sentuhan.

Baca juga: Definisi dan Keuntungan Blended Learning, Mahasiswa Perlu Tahu

Namun sebenarnya, hingga kini otak tengah dan program aktivasinya ini pun masih menjadi perdebatan. Hal ini dikarenakan belum ada bukti dan metode penelitian yang benar mengenai aktivasi otak tengah.

Sehingga istilah aktivasi otak tengah ini dapat dikatakan istilah yang sama sekali tidak berdasar ilmiah. Beberapa ilmuwan menganggapnya sebagai pseudoscience yaitu ilmu semu.

Mitos mengenai otak tengah

1. Otak tengah perlu diaktivasikan agar berfungsi

Sebenarnya tanpa perlu diaktivasikan, otak tengah pasti akan berfungsi. Seandainya otak tengah tidak berfungsi tentu akan berakibat buruk, seperti buta, tuli, parkinson hingga stroke. 

Baca juga: Intip Jurusan Kekinian Bisnis Digital dan Peluang Kerjanya

2. Otak tengah memengaruhi kemampuan sosial

Setiap bagian di otak punya fungsinya masing-masing, dan bekerja antara satu sama lain menciptakan keharmonisan kerja tubuh manusia. Fungsi spesifik otak tengah yang sudah disebutkan dan berdasarkan penelitian ilmiah tidak menyebutkan hubungan otak tengah dengan kemampuan sosial.

3. Otak tengah menghubungkan otak kiri dan kanan

Penghubung otak kiri dengan otak kanan ialah corpus collosum dan sudah terhubung sejak manusia dilahirkan. Sedangkan otak tengah itu menghubungkan otak depan dan otak belakang.

4. Otak tengah memancarkan gelombang

Sampai saat ini belum ada referensi jurnal ilmiah atau penelitian ilmiah yang menyebutkan bahwa otak tengah bisa memancarkan suatu jenis gelombang, seperti apa gelombangnya, sepanjang apa gelombangnya, dan lain sebagainya.

Baca juga: Mahasiswa Unsoed Manfaatkan Kulit Jeruk Jadi Perasa di Selai Sayuran

Itulah serba-serbi mengenai otak tengah dan mitos yang menyertainya. Sehingga siswa jangan menelan mentah-mentah informasi mengenai program aktivitasi otak tengah yang langsung membuat seseorang pintar. Jika ingin menjadi siswa pintar tentu disertai dengan usaha dan belajar tekun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com