KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) banyak disukai oleh siswa, guru, mahasiswa, dan dosen, dibanding pembelajarak jarak jauh (PJJ) atau secara online.
Salah satu yang menyukai adalah Rahmawati. Dia adalah guru dari SMP Teladan, Jagakarta, Jakarta Selatan.
Baca juga: Nadiem Makarim: 80 Persen Orangtua Ingin Anaknya Jalani PTM Terbatas
Menurut dia, guru lebih mudah memberikan pelajaran kepada siswa saat PTM.
"Kalau PJJ, guru kesusahan untuk melakukan pembelajaran online, harus install aplikasi ini, koneksi harus bagus, dan lainnya. Kalau PTM sangat mudah, tidak perlu ribet," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (19/10/2021).
Pada saat PJJ, sebut dia, membuat banyak siswa yang kesulitan untuk pembelajaran.
"Karena keterbatasan dana, mereka tidak punya ponsel (handphone) dan kuota internet. Kalaupun ada ponsel, mereka harus bergantian dengan kakak atau adiknya," jelas dia.
Maka dari itu, dia menyambut baik adanya pelaksanaan PTM yang sedang didorong oleh pemerintah.
"Meski PTM sifatnya terbatas, tapi guru senang. Kawan-kawan saya juga senang adanya PTM ini," ucap dia.
Di sekolahnya, sambung dia, telah dilakukan PTM sejak akhir September 2021.
Namun demikian, sistem PTM yang dilakukan masih harus bergantian.
Baca juga: Profesor IPB: Kunyit dan Temulawak Banyak Manfaat untuk Penyakit
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.