Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Ayah Fatin Shidqia, 26 Tahun Jadi Guru di Dunia Pendidikan

Kompas.com - 08/10/2021, 06:17 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Jangan takut, sebut dia, pemerintah tak lupa memperhatikan kesejahteraan guru.

"Makanya saya pikir dari dulu, jadi guru itu tidak pantas mengeluh ya, karena saya tahu proyeksi ke depannya, karena siswa-siswa yang kita bina itu akan menjadi anak kandung kita. Itu yang bakal menyelamatkan kita," jelas Bahari.

Jikalau profesi lain berhubungan dengan jasa dan benda mati, kalau guru yang ditemui setiap harinya adalah hati.

"Jadi memang harus ikhlas, karena yang kita ajar adalah hati para anak kita," ucapnya.

Dunia sempit saat menjadi guru

Dia mengungkapkan, saat menjadi guru dunianya menjadi sempit.

Baca juga: 10 SMA Terbaik di Bekasi Berdasarkan Nilai UTBK 2021

Bayangkan saja, dia bertemu anak-anak (siswa) ke semua negara yang dikunjunginya, seperti ke Jerman, Belanda, dan Jepang.

Dia mencontohkan, saat dirinya ke Belanda bertemu mantan siswanya di SMA Negeri 28 yang sedang mengambil S2 Kedokteran.

"Saya ke Belanda, naik kereta itu beda satu gerbong, saya gerbong 3, anak siswa saya gerbong 4. Anak saya kenal suara saya, sampai dia datang dan berpikir ada suara pak Lubis. Langsung dia meluk dari belakang. Jadi memang banyak bilang dunia guru kita pikirkan susah, tapi Allah yang mempertemukan," ungkapnya.

Sama halnya saat pergi ke Jerman, dia juga bertemu dengan mantan siswanya saat di depan hotel.

"Saya lagi pakai long john, saya keluar hotel, begitu keluar ada anak perempuan naik sepeda, dia lihat saya dan balik lagi. Jadi bukan kebetulan, tapi dipertemukan sama murid saya ini dulu di SMA Negeri 28. Jadi banyak cara Allah mempertemukan guru dengan anaknya," terang dia.

Apalagi saat di Jakarta, dia sering sekali bertemu dengan anak-anaknya. Sekalipun saat dia sedang naik sepeda di hari minggu.

Baca juga: 15 SMA Terbaik di Bandung Berdasarkan Nilai UTBK 2021

"Makanya saya selalu bilang, jangan jadi guru kalau tidak menganggap siswa bukan anak kandungnya. Itu akan tersiksa nanti," tegas Bahari dengan lantang.

Harus semakin baik menjadi guru sampai pensiun

Dia berharap akan semakin baik menjadi guru atau pengajar.

Meski statusnya saat ini menjadi orang nomor satu di sekolah unggulan milik DKI Jakarta, yakni SMA Negeri Unggulan MH Thamrin.

Baca juga: 10 SMA Terbaik Tangerang dan Tangsel Berdasarkan Nilai UTBK 2021

"Dengan semakin baik, maka akan menjadi ladang pahala yang banyak untuk kelak di akhirat nanti. Jadi harus menjadi guru yang bisa menganggap siswa itu anak kandung ya. Jangan menganggap mereka orang lain," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com