Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/09/2021, 10:14 WIB
|
Editor Dian Ihsan

KOMPAS.com - Adanya pandemi Covid-19 berdampak pada kegiatan perekonomian di berbagai kalangan. Termasuk aktivitas ekonomi di pasar tradisional. 

Melihat kondisi ini, para mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) membuat inovasi berupa aplikasi yang bisa dimanfaatkan ibu rumah tangga. Sekaligus bisa membantu membangkitkan perekonomian para pedagang pasar tradisional.

Mahasiswa Unnes yang tergabung dalam tim Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) ini berhasil menciptakan aplikasi Inspirasi Masakan dengan fitur belanja.

Kelima mahasiswa yang tergabung dalam tim ini yakni Khoir Indana, Ais Bayu Aji, Alfira Rista Susanti, Yasir Aqil Noorlatief dan Ali Mir’raaj.

Baca juga: Rumah Sakit Awal Bros Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3, Yuk Daftar

 

Membuat aplikasi bantu pedagang dan ibu rumah tangga

Berkat menciptakan aplikasi Inpirasi Masakan dengan fitur belanja mereka berhasil lolos pendanaan PKM-P Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2021.

Ketua Tim Khoir Indana menerangkan, kondisi pandemi Covid-19 berdampak cukup signifikan terhadap omzet penjualan pedagang pasar.

"Kami melakukan observasi dan wawancara terhadap para pedagang di pasar Karangayu Semarang. Sebagian besar mengaku pendapatannya turun drastis sejak pandemi. Bahkan penurunannya mencapai lebih dari 70," kata Khoir seperti dikutip dari laman Unnes, Senin (6/9/2021).

Menurutnya, pasar tradisional saat ini masih menjadi wadah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia terutama dalam kebutuhan bahan pokok pangan.

Baca juga: Mahasiswa UM Surabaya Olah Daun Kelor Jadi Puding bagi Penderita Diabetes

Berdasarkan data BPS jumlah pasar tradisional di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 15.657. Banyak masyarakat kelas bawah yang menggantungkan hidupnya di pasar tradisional.

"Kami menciptakan aplikasi Inspirasi Masakan dengan fitur belanja sebagai upaya digitalisasi pasar tradisional dalam kondisi pandemi Covid-19," papar Khoir Indana.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+