Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Growth Center
Powered by Kompas Gramedia

Sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA, Growth Center adalah ekosistem solusi yang memfasilitasi pertumbuhan organisasi dan individu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Growth Center hadir untuk menjadi teman bertumbuh dalam mempercepat pertumbuhan dan transformasi melalui solusi sumber daya manusia berbasis teknologi yang teruji secara saintifik berdampak.

Kami meningkatkan pertumbuhan para individu melalui proses siklus yang berkelanjutan dari menemukan jati diri (discovery) hingga menyediakan pengembangan (development) yang diperlukan. Semua ini hadir dalam produk kami, Kognisi Discovery dan Kognisi Development untuk memfasilitasi individu untuk mengenal dirinya sendiri dan berkembang sesuai dengan keunikan (idiosyncrasy) mereka.

Silakan kunjungi situs kami www.growthcenter.id dan info kolaborasi lebih lanjut bisa kirim surel ke info@growthcenter.id.

 

Jalan Panjang Atlet untuk Sejahtera dalam Urusan Mental

Kompas.com - 16/08/2021, 10:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tidak banyak orang peduli terhadap topik kesejahteraan mental dari atlet, kebanyakan dari mereka lebih fokus dengan fisik dan bagaimana seharusnya atlet terus berlatih untuk meningkatkan peluang menang mereka pada perlombaan atau olimpiade tertentu.

Hal ini dikonfirmasi sendiri oleh atlet renang profesional dan juga bintang Olympic, Michael Phelps.

“Ini sangat menakutkan. Karena ada begitu banyak orang yang sangat peduli dengan kesejahteraan fisik kami, tetapi saya tidak pernah melihat peduli dengan kesejahteraan mental kami sebagai atlet. Kami hanyalah sebuah produk bagi publik,” kata Michael Phelps pada suatu wawancara.

Simon Biles bukanlah satu-satunya atlet yang memilih mundur dalam sebuah perlombaan karena masalah mentalnya.

Sebelumnya, Michael Phelps yang menjadi salah satu atlet paling disorot karena performanya yang luar biasa pada 2008 Olympics di Beijing, juga mengalami tantangan pada aspek mentalnya.

Setelah didiagnosis mengalami depresi, gangguan kecemasan, serta pikiran untuk melakukan bunuh diri, Phelps menjalani pengobatan dan rehabilitasi karena pernah menggunakan marijuana serta beberapa kali tertangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk.

Sampai pada tahun 2014, ia sudah dua kali ditangkap karena kasus mengemudi dalam keadaan mabuk. Akhirnya, Phelps dihukum oleh Asosiasi Renang Amerika Serikat dengan dilarang mengikuti perlombaan apapun selama beberapa waktu.

Setelah menjalani rehabilitasi dan mendapatkan bantuan profesional untuk menangani masalah mentalnya selama bertahun-tahun, Phelps kemudian kembali berlaga pada 2016 Olympics di Rio de Janeiro.

Seketika, Phelps kembali menjadi bintang karena berhasil menjadi atlet paling banyak memenangi medali sepanjang masa dengan membawa pulang 28 medali dengan 23-nya adalah medali emas.

Kondisi fisik dan tentunya mentalnya yang sudah jauh lebih baik membuat Michael Phelps dapat kembali mengikuti olimpiade dengan cemerlang. Bahkan melebihi prestasinya pada olimpiade sebelumnya.

Tidak hanya Michael Phelps, atlet ski paling bersejarah di Amerika Serikat, Lindsey Vonn, mengakui bahwa ia pernah mengalami masalah dengan kesehatan mentalnya.

Mengalami banyak masalah dan kelelahan secara mental membuatnya akhirnya berhenti sementara dari kegiatan atletiknya dan mengambil pengobatan. Ketika Vonn sudah merasa pulih, ia kembali pada olimpiade dan berhasil mencetak medali pada 2018 Olympic yang dilaksanakan di Pyeongchang.

Melihat Michael Phelps, Lindsey Vonn, dan masih banyak atlet di luar sana yang mengambil keputusan untuk beristirahat sejenak dari kegiatannya untuk dapat memulihkan kondisi mental mereka dan kembali dengan prestasi yang tidak kalah mengagumkan dari apa yang telah mereka alami, kita dapat mengetahui bahwa tidak selamanya beristirahat adalah pilihan seorang pengecut. Begitupun keputusan yang diambil oleh Simone Biles.

Dalam proses untuk pulih, setiap orang memiliki perjuangan mereka masing-masing, termasuk diri kita.

Ada beberapa langkah kecil yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mental kita. Selain istirahat sejenak, kita dapat mulai berbicara dengan keluarga, teman dekat, atau siapapun yang membuat kita nyaman mengenai kesulitan yang kita alami.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com