Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2021, 16:41 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan hasil Programme Student for International Assessment (PISA) 2012 menunjukkan mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki literasi dasar seperti membaca, memahami pelajaran matematika dan sains.

Untuk Matematika, sebanyak 75 persen siswa di bawah kompetensi minimum. Sedangkan untuk kemampuan membaca, 56 persen siswa di bawah kompetensi minimum.

Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Bagus Hary Prakoso menjelaskan, anak-anak Indonesia tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tidak dilatih kecakapan hidup abad 21.

Baca juga: Siswa, Pahami Jenis dan Sifat Cermin

Kecakapan hidup abad 21

Menurut Bagus, ada kecakapan hidup abad 21 yang perlu dimiliki siswa, yakni:

1. Membuat perbandingan

2. Membuat penilaian data

3. Berpikir kritis

4. Membuat kesimpulan

5. Memecahkan masalah

6. Menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan nyata serta pada situasi yang masih asing.

"Ini semua bisa diajarkan pada anak-anak kelas dasar sebagai bibit masa depan melalui metode pembelajaran PBL," kata Bagus dalam webinar Belajar Asyik Project Based Learning (STEM) seperti dikutip dari laman Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Senin (2/8/2021).

Baca juga: 3 Tips Berinvestasi Era Digital ala Dosen UNS

Langkah menerapkan PBL

Bagus menerangkan, ada langkah-langkah dalam mengimplementasikan Project Based Learning ini, antara lain:

  • Menentukan proyek
  • Merancang langkah-langkah penyelesaian
  • Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
  • Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan pemantauan
  • Penyusunan laporan dan presentasi atau publikasi hasil
  • Melakukan evaluasi proses dan hasil proyek

Keunggulan PBL

Metode PBL ini banyak memiliki keunggulan, antara lain:

  • Mampu meningkatkan, mendorong serta menciptakan motivasi belajar siswa (motivation)
  • Siswa lebih aktif memecahkan masalah (problem solving)
  • Kolaborasi antarsiswa (collaboration)
  • Keterampilan komunikasi (communication)
  • Keterampilan dalam mengelola sumber daya (creativity)
  • Pengalaman pembelajaran mengorganisasikan proyek (creativity).

"Selain itu juga mampu menciptakan pengalaman belajar yang kompleks dan sesuai dunia nyata (HOTS)," papar Bagus.

Baca juga: Siswa, Kenali 6 Manfaat Bermain Monopoli

Dia menambahkan, belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata (HOTS) dan menciptakan suasana belajar serta proses pembelajaran yang menyenangkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com