Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Sektor Ini Masih Rutin Gunakan GeNose C19

Kompas.com - 13/07/2021, 12:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

“Semua alat tes itu pasti ada negatif dan positif palsunya, maka penting untuk menilai hasil tes sesuai dengan kapasitas alat tes itu dan ada tidaknya gejala di pasien,” ungkap Dian.

Jika pasien uji mendapati hasil tes GeNose C19 sebagai positif, pasien perlu mengulang tes tersebut di hari berikutnya dengan GeNose C19 pula untuk memastikan. Jika masih juga positif, pasien dapat langsung jalani tes PCR.

GeNose C19 dengan teknologi AI dirancang untuk memberikan pelayanan yang terjangkau pada masyarakat sehingga saat ini dirasa murah oleh banyak pihak. Tarif murah itu disebabkan oleh beberapa hal.

Pertama, dengan harga per unit kurang lebih Rp 70 juta dan dapat digunakan ratusan ribu kali.

Dengan begitu, tarif layanan Genose yang berkisar Rp 30-50 ribu sangat terjangkau masyarakat. Bagi penyedia layanan, tarif murah juga akan sangat menarik dari aspek bisnisnya.

Kedua, Tim Peneliti dan Pengembang secara moral ingin membantu penanggulangan Covid-19 sehingga komponen biaya kecerdasan buatan yang biasanya berharga mahal bahkan miliaran rupiah tidak dijadikan sebagai komponen harga.

Baca juga: Stres saat Pandemi, 55 Psikolog UGM Siap Bantu Konseling

Tim ingin sepenuhnya mengabdikan teknologi inovatif itu untuk kepentingan masyarakat luas. Harga unit Genose C19 menjadi terjangkau apalagi dalam masa sulit seperti ini.

Ketiga, GeNose C19 adalah produk dalam negeri karya anak bangsa yang didasari pada hasil riset secara terukur dan ilmiah.

Pada awal peluncuran, Artificial Intelligence (AI) atau otak elektronik GeNose C19 adalah versi 1.1.2. Saat ini AI versi 1.3.2 build 7 sudah tersedia. Setiap tiga bulan, kecerdasan buatan itu akan terus diperbarui dengan semakin banyaknya sampel napas yang masuk dan itu artinya GeNose C19 akan semakin akurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com