Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswa Unej Skripsi Tertunda akibat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 09/07/2021, 10:53 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Rahma, begitu dia dipanggil. Gadis dengan nama lengkap Rahmayanti ini adalah salah satu mahasiswa Fakultas Farmasi di Universitas Jember (Unej) yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi.

Saat ini, Rahma sedang duduk di bangku kuliah semester 8 dan sedang melakukan penelitian untuk merampungkan proses penyusunan skripsi.

Baca juga: Universitas Jember Minta Peserta SBMPTBR Ubah Seleksi Lewat Nilai UTBK

Rahma mengaku memulai penelitian bersama tim sejak September 2020.

"Harusnya penelitian saya ini sudah selesai, tapi karena adanya pandemi Covid-19 penelitian saya molor," kata Rahma melansir laman Unej, Jumat (9/7/2021).

Menurut Rahma, sejak pandemi Covid-19 aturan penggunaan laboratorium farmasi untuk penelian mulai berubah.

Perubahan aturan itu, dia mengaku, disesuaikan dengan standar protokol pencegahan penularan Covid-19 dalam ruangan.

"Sejak pandemi, mahasiswa tidak bisa melakukan penelitian setiap hari di laboratorium. Setiap hari maksimal hanya 17 mahasiswa," jelas dia.

Padahal, katanya, yang ingin melakukan penelitian banyak. Sehingga setiap mahasiswa hanya bisa melakukan penelitian setiap dua atau tiga minggu sekali.

Akibat dari pembatasan penggunaan ruangan laboratorium ini berdampak pada molornya waktu penyelesaian penelitian para mahasiswa.

Setiap mahasiswa biasanya membutuhkan waktu 3-4 bulan untuk menyelesaikan penelitian.

"Kalau di luar pandemi Covid-19 mungkin penelitian saya dan teman-teman satu tim sudah selesai paling lambat bulan Februari. Ya mau bagaimana lagi kami harus bersabar karena ini dalam masa pandemi," keluh Rahma.

Baca juga: Mahasiswa ITB dan Unpad Bisa Kuliah Lintas Kampus

Kekhawatiran tertularnya Covid-19 tidak hanya dirasakan oleh oleh Rahma.

Namun, kedua orangtuanya pun ikut khawatir Rahma tertular Covid-19 saat perjalanan menuju Universitas Jember dengan transportasi umum.

Untuk itu, orangtua Rahma memilih mengantar dan menjemput saat mau ke kampus.

"Senin pagi saya dianter dari Banyuwangi ke Jember dan Jumat atau Sabtu saya di Jemput untuk pulang. Kasihan mereka sebetulnya, tetapi ini kami pilih untuk keamanan bersama juga," ujar Rahma dengan raut muka sedih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com