Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah di Turki, Fauzul Mengaku Idul Fitri Tak Semeriah Idul Adha

Kompas.com - 11/05/2021, 08:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Meski demikian, Fauzul mengaku tak bisa memasak rendang seperti di Indonesia. Selain bumbu di Turki tak lengkap, dia juga tak bisa memasak seperti buatan ibunya.

"Jujur saja, saya kangen dengan masakan rendang buatan ibu. Jadi ya saya coba memasak rendang seadanya saja. Ini sebagai obat kangen saya dengan Indonesia," ucap Fauzul.

Baca juga: Ramadhan di Serbia, Mahasiswi Ini Dihujani Kejutan Manis

Cara unik bangunkan sahur

Ketika bulan Ramadhan 2021, warga Turki memiliki cara unik untuk membangunkan warganya untuk sahur. Yakni petugas yang berkeliling memakai bass drum ukuran besar.

Tak hanya itu saja, petugasnya juga mengenakan pakaian rompi corak khas Turki dan baju dalam berwarna cerah maupun gelap.

Bahkan petugasnya tak bisa sembarangan, karena harus lolos seleksi hingga memiliki kartu identitas khusus sebagai petugas sahur.

"Ada proses pendaftaran untuk petugas drum keliling yang difasilitasi oleh pemerintah kecamatan setempat. Mereka tidak dibayar, tetapi nanti bisa meminta sumbangan ke tiap rumah dengan membayar seikhlasnya," terangnya.

"Jadi, kalau memberi sumbangan itu jelas orangnya. Karena memiliki kartu identitas sebagai petugas penabuh bass drum sahur. Kami bisa memberikan uang lebih pada mereka," tuturnya lagi.

Terkait durasi puasa, Fauzul mengaku berpuasa selama 17 jam. Atau sahur pada pukul 04.00 hingga buka pukul 20.30 waktu setempat.

Hal ini dia rasakan tidak terlalu berat dibanding dengan Ramadhan tahun lalu saat musim panas dan durasinya lebih lama lagi.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Indonesia Puasa di Ceko, Gentha: Saya Ingin Buat Menu Khas Ceko untuk Berbuka

Tetapi karena Ramadhan 2021 adalah musim semi, jadi dia dan sebanyak 1.900 mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Turki bisa berpuasa dengan lebih nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com