Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan di Serbia, Mahasiswi Ini Dihujani Kejutan Manis

Kompas.com - 27/04/2021, 08:01 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Menjalani ibadah puasa Ramadhan di Indonesia tentu sudah biasa. Tetapi lain ceritanya jika dijalani di luar negeri.

Apalagi saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Beribadah di tempat ibadah juga dibatasi. Namun, ada cerita menarik jika berpuasa Ramadhan di luar negeri.

Seperti yang dialami oleh Febi Eka Putri atau yang biasa dipanggil Febi ini jadi mahasiswi pascasarjana asal Indonesia yang kuliah di Serbia.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Indonesia Puasa di Ceko, Gentha: Saya Ingin Buat Menu Khas Ceko untuk Berbuka

Berpuasa di negeri bangsa Slavik Selatan bernama Serbia yang merupakan negara pecahan Yugoslavia ini tentunya memberikan nuansa dan pengalaman yang berbeda bagi Febi.

Dari keterangan tertulis Febi yang diterima Kompas.com, Senin (26/4/2021) diceritakan bahwa Ramadhan 2021 ini adalah tahun keduanya berpuasa di Serbia dengan rentang waktu puasa berkisar 15 hingga 16 jam.

Buka puasa bersamaan dengan kuliah

Febi mengaku kalau tahun lalu dirinya masih menyesuaikan diri dengan tantangan waktu sahur dan berbuka di Eropa yang selalu berubah-ubah alias tidak konstan seperti di Indonesia. Tetapi Ramadhan 2021 ini ia merasa sudah dapat menyesuaikan diri.

Bagi Febi, nuansa Ramadhan 2021 ini benar-benar terasa berbeda, jika tahun lalu ia dapat berbuka dengan leluasa sebab seluruh kelas yang ia ambil selesai sebelum waktu berbuka tiba.

Tetapi tahun ini ia mengaku waktu berbuka berbarengan dengan kegiatan perkuliahan, yang kebetulan masih digelar secara daring.

"Waktu berbuka puasa bertepatan dengan seluruh kelas yang saya ambil, jadinya ditengah-tengah kelas daring, jika telah tiba waktu berbuka, saya hanya meneguk air putih dan mengonsumsi sebutir kurma sambil memperhatikan dosen mengajar," terang Febi.

Akan tetapi, baginya itu bukanlah sebuah tembok penghalang, melainkan sesuatu yang sangat ia syukuri karena masih diberi nikmat untuk berbuka sambil menuntut ilmu.

Baca juga: Cerita Ramadhan di Perancis, Wisnu Punya Trik Puasa Berdurasi Panjang

Febi percaya bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa tidak pernah membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Ia pun mengaku beruntung, sebab tahun ini ia tinggal bersama seorang teman muslim dari Suriname yang di dalam dirinya mengalir darah Indonesia.

"Jika saya tak sempat memasak untuk berbuka puasa karena ada kelas, maka teman sekamar saya dengan segala kebaikan hatinya memasak menu buka puasa untuk kami," tuturnya.

Tidak hanya itu, Febi mengaku menerima berbagai kejutan manis dari teman-temannya berupa parsel Ramadhan yang baginya hal tersebut menambah semarak Ramadhan di tengah hidup menjadi muslim minoritas di Serbia.

Ikut buka bersama warga muslim lain

Bila sedang tidak ada kelas, Febi dan teman sekamarnya pergi bersama ke gerbang asrama di Studentski Dom, Beograd untuk mengantri hidangan berbuka bersama para pelajar muslim lainnya di asrama yang datang dari berbagai belahan dunia. Seperti Turkistan, Iran, Palestina, Suriname, Ghana, Suriah, dan lain-lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com