Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unair: 3 Penyebab Drama Korea Digemari Remaja Indonesia

Kompas.com - 05/05/2021, 17:23 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Hallyu atau Korean Wave semakin berkembang di Indonesia. Salah satu Korean Wave yang banyak digemari masyarakat Indonesia, khususnya remaja perempuan adalah serial drama Korea (drakor).

Korean Wave adalah budaya pop Korea Selatan yang tersebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Baca juga: Bicara Depan Mahasiswa, KPK: Cetak Orang Jujur Itu Sulit

Pakar Kajian Sinema Universitas Airlangga (Unair), Igak Satrya Wibawa menyebut, tren drama Korea lagi menjamur di Indonesia. Itu yang menyebabkan drama Korea banyak digemari remaja Indonesia.

"Jadi itu menjadi kecenderungan (drama Korea banyak digemari), makanya tren adalah salah satu faktor penting," ucap dia melansir laman Unair, Rabu (5/5/2021).

Selain itu, kata dia, setidaknya ada tiga penyebab drama Korea banyak digemari remaja perempuan Indonesia, yakni:

1. Ada ikatan emosional

Dia mengaku, remaja perempuan menduduki rating tertinggi sebagai penikmat drama Korea. Hal itu karena drakor ditujukan kepada penonton perempuan.

Drama Korea, bilang dia, mengarah kepada ikatan emosional yang secara stereotipe lebih dimiliki oleh perempuan.

Baca juga: 4 Tips Seputar Penggunaan Kawat Gigi ala Pakar UGM

"Tidak hanya drama korea sebenarnya, tetapi konsep drama sejak dulu memang diarahkan ke perempuan. Drama dibuat untuk mereka yang menyukai sentuhan-sentuhan psikologis emosional, dan lebih besar ada pada perempuan," ucap Dosen Kajian Sinema Fisip Unair itu.

Selain itu, para produser drakor juga melengkapi karya drama dengan sajian fisik yang mempesona dan menampilkan alur cerita yang dramatis.

"Semua drama pasti menjual narasi-narasi emosional dan fisik rupawan, itu standar dari drama, cuma masalahnya mereka sedang dalam puncak popularitas," jelas dia.

2. Punya penetrasi pasar yang lebih masif

Menurut dia, satu hal yang tidak kalah penting adalah pilihan media penyebaran drama Korea.

Di era milenial seperti ini, tentu layanan digital menjadi pilihan utama yang banyak digunakan remaja.

Sehingga strategi penetrasi pasar drama Korea lebih memilih menjual di platform digital.

Seperti media streaming berbayar, aplikasi mobile, dan masih banyak lagi yang lebih digandrungi generasi muda.

Baca juga: Berawal Istri Keguguran, Dosen Unair Ciptakan Aplikasi Gerak Janin

"Sinetron tanah air muncul di televisi. Media televisi buka jadi pilihan media generasi sekarang. Jadi mereka (drama Korea) muncul lewat media internet, streaming berbayar, aplikasi mobile, YouTube dan lain-lain. Itu jauh lebih efektif," ungkapnya.

3. Memiliki tampilan yang berbeda

Igak menjelaskan beberapa cerita drama Korea berbeda dengan drama lain.

Drama Korea menyajikan cerita berbeda dengan cerita kehidupan sehari-hari, sehingga ada kreativitas para kreator dalam menyajikan karya.

"Mencari tahu sesuatu di luar kehidupan sehari-hari mungkin lebih menarik. Itu mungkin faktor penyebab mereka menyukai drama Korea, ada hal yang mereka tidak temukan di kehidupan sehari-hari, tapi ditemukan dalam drama Korea," jelas dia.

Perbandingan sinetron tanah air dengan drama Korea

Lanjut dia menerangkan, jika dibanding dengan sinetron tanah air, mereka mempunyai pangsa pasar penikmat televisi.

Nah, pada saat sinetron ingin bersaing dengan drama Korea, maka perlu banyak strategi lain. Tidak hanya berpindah ke media internet saja.

Baca juga: Bagi yang Suka Berutang, Ini 9 Tips Menguranginya ala Pakar IPB

"Karena Korean Wave datang pada semua lini, seperti musik, film, kuliner, busana dan lain-lain," terang Igak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com