Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/05/2021, 15:18 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Luhur Al-Tsaqafah telah berdiri sejak 2013 lalu.

Pesantren ini berdiri di bawah naungan Yayasan Said Aqil Siradj. Said Aqil Siradj merupakan Ketua Umum PBNU yang telah menjabat selama dua periode.

Baca juga: Sejarah dan Kegiatan Ponpes Al-Imdad Yogyakarta di Bulan Ramadhan

Tujuan didirikan pesantren ini, agar bisa membangun pusat peradaban islam.

Dengan harapan ponpes ini menjadi mercusuar ilmu pengetahuan dan pusat penelitian bagi masyarakat Indonesia.

"Dengan begitu lembaga pendidikan ini akan melahirkan para tokoh dan pemikir yang mampu membangun peradaban bangsa Indonesia dan dunia," ucap Kepala Ponpes Luhur Al-Tsaqafah, Sofwan Yahya kepada Kompas.com, Rabu (5/5/2021).

Dia mengaku, saat berdiri 8 tahun lalu, pesantren ini memiliki jumlah santri yang tak banyak.

Sebab, pesantren ini dibangun hanya untuk santri di jenjang Madrasah Aliyah.

Namun, dengan tekad dan semangat yang kuat, membuat pesantren ini dikenal luas banyak orang.

Apalagi setelah Madrasah Aliyah memiliki status akreditasi A di 2016, itu membuat yayasan pesantren membuka pendaftaran santri untuk kelas Madrasah Tsanawiyah (MTs).

"Setelah MTs berdiri tegak hingga memproleh akreditasi A di 2019, jumlah santri mengalami kenaikan tajam," ungkapnya.

Saat ini, dia menyebut, jumlah santri di tahun ajaran 2020/2021 mencapai 535 orang.

Angka itu terus bertambah hingga 650 santri di tahun ajaran 2021/2022.

Semua santri pesantren datang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Aceh, Ambon, Maluku, Kalimantan hingga Papua.

"Tapi mayoritas santri ini datang dari Jabodetabek, karena kita berlokasi di Jakarta," kata Sofwan.

Baca juga: Calon Mahasiswa, UIN Jakarta Buka Seleksi Mandiri Mulai 10 Mei

Semua santri yang dimiliki pesantren diajarkan oleh 62 guru yang memiliki ilmu mumpuni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com