Oleh: Arki Sudito*
KOMPAS.com - Kata mahasiswa terdiri dari dua suku kata, maha dan siswa. Dalam hal ini, ‘maha’ menjadi awalan kata (prefiks) ‘ter-’ sedangkan ‘siswa’ memiliki arti atau padanan kata ‘pelajar’.
Jadi, arti harfiah dari mahasiswa sejatinya adalah terpelajar atau orang-orang terpelajar. Selain itu, kata sarjana berasal dari bahasa Jawa kuno yang memiliki arti ‘orang pandai’.
Dari asal-usul katanya, ‘mahasiswa’ dan ‘sarjana’ diharapkan memiliki ilmu yang tinggi—sebagai orang yang terpelajar. Dengan pandangan tersebut, apakah mahasiswa dan sarjana lulusan perguruan tinggi di Indonesia juga memiliki intellectual humility yang tinggi?
Mark Leary (dalam Resnick, 2019) mendefinisikan intellectual humility sebagai pengakuan terhadap apa yang dipahami dalam berbagai hal dapat saja salah.
Resnick (2019) menyatakan bahwa intellectual humility merupakan karakteristik individu yang memberikan ruang untuk kesalahan.
Individu dengan intellectual humility tinggi akan menerima kemungkinan bahwa bisa jadi ia melakukan kesalahan sehingga ia terbuka untuk belajar dari orang lain, baik dari pengetahuan maupun pengalaman.
Baca juga: 4 Ciri Orang Rendah Hati
Growth Center melakukan penelitian mengenai intellectual humility mahasiswa dan lulusan universitas di Indonesia.
Penelitian ini melibatkan 5.000 responden dari berbagai perguruan tinggi. Hasilnya menunjukkan bahwa 82 persen dari sampel mahasiswa dan lulusan universitas di Indonesia memiliki intellectual humility tinggi—kategori learner.
Sedangkan sisanya, 18 persen, memiliki intellectual humility rendah—kategori aristocrat.
Growth Center mengkategorikan intellectual humility menjadi dua kategori yaitu aristocrat dan learner.
Mereka yang masuk kategori aristocrat memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuan dan kapabilitas dirinya, tetapi kurang terbuka terhadap pembelajaran baru dan umpan balik.
Di sisi lain, mereka yang masuk kategori learner memahami secara akurat kemampuan dan kapabilitas dirinya dan tetap terbuka terhadap pembelajaran baru.
Berikut penggambaran kategorisasi sampel untuk setiap perguruan tinggi:
Data dari grafik di atas menunjukkan Universitas Sumatera Utara (USU) memiliki persentase learner tertinggi (88,84%), diikuti Universitas Andalas (86,30%), Universitas Riau (85,50%), Universitas Telkom (84,62%), dan Universitas Diponegoro (84,39%).