Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa, 4 Kesempatan Unik Ini Bisa Dicoba di Era Kampus Merdeka

Kompas.com - 01/04/2021, 19:35 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

3. Meneliti, mengajar dan mengabdi di desa

Tridharma Pendidikan Tinggi mensyaratkan penelitian, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa bisa meneliti, melakukan asistensi, menggelar kegiatan kemanusiaan di masyarakat, dan membangun desa lewat program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Nantinya, penelitian tersebut akan diakui sebagai pengganti nilai kuliah.

“Jadi mahasiswa mau meneliti, mengajar lewat program Kampus Mengajar, dan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di desa dan pelosok Indonesia. Itu diakui dan dinilai seperti kuliah,” imbuh Siti.

Baca juga: Pakar Unpad: Vaksinasi Covid-19 Ciptakan Imunitas Komunitas

Cara yang diperlukan untuk mengambil kesempatan ini cukup mudah. Mahasiswa tinggal mengusulkan keinginannya untuk meneliti, mengajar, atau mengabdi, lewat dosen pembimbing masing-masing. Dengan syarat bahwa yang diterapkan sejalan dengan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah.

“Misal kuliah di Teknik Kimia, maka bisa saja meneliti di pabrik pupuk, mengajarkan pemakaian pupuk ke petani, melakukan donasi ke petani hingga membangun sistem pertanian di desa. Nanti dosen pembimbing yang akan mengarahkan dan memberi lampu hijau,” terang Siti.

4. Buat bimbel dan startup

Wirausaha dan studi independen merupakan kesempatan ketujuh dan kedelapan yang bisa diakses mahasiswa. Ketua Program Studi IAIN Curup Kurniawan MPD menjelaskan, kesempatan ini adalah yang paling menarik secara finansial. Karena mahasiswa bisa mendapat profit dari hasil usahanya, sekaligus dapat nilai.

“Jadi sambil kuliah, sambil berwirausaha dan bikin startup, dan itu diakui oleh negara. Bahkan, bisa juga dapat fasilitas Pendanaan dari Program Kewirausahaan Ditjen Dikti dan Platform Kedaireka. Artinya uang dapat, nilai dapat,” tutur Kurniawan.

Di IAIN Curup, beberapa mahasiswa telah berhasil membuka bimbingan belajar dan startup seputar Pendidikan. Kegiatan ini kemudian bisa dikonversi menjadi SKS sekaligus kesempatan menerapkan ilmu mahasiswa.

Baca juga: Emak-emak Sambut Baik Sekolah Tatap Muka Terbatas SKB 4 Menteri

Hal ini berhasil ia lakukan dengan cara menyesuaikan kurikulum, menerima pendaftaran mahasiswa, menyusun syarat pendaftaran yang rinci, dan memberdayakan dosen pendamping sebagai pamong bagi para mahasiswa.

“Kebetulan karena program studi kami adalah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, maka mahasiswa membuka bimbel untuk anak sekolah. Ilmu mengajar mereka praktikkan, uang mereka dapat, nilai mereka dapat juga,” pungkas Kurniawan.

Dalam webinar ini selain dihadiri ribuan anggota Komunitas Sentra Vidya Utama (Sevima), sebanyak 33 Rektor dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia juga turut hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com