Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa, 4 Kesempatan Unik Ini Bisa Dicoba di Era Kampus Merdeka

Kompas.com - 01/04/2021, 19:35 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Esensi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meliputi belajar dan praktek di luar kelas selama tiga semester.

Kegiatan tersebut juga diakui sebagai bagian dari perkuliahan dan diberi nilai sebesar 60 SKS.

Program yang terdapat dalam Kampus Merdeka dinilai bisa menjawab tantangan perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan zaman.

Para mahasiswa bisa mengoptimalkan semua program yang ada dalam Kampus Merdeka. Sehingga bisa mendapatkan pengetahuan seluas-luasnya tidak hanya dari bangku perkuliahan.

Baca juga: BUMN Bank BRI Buka Beasiswa Penuh untuk Mahasiswa S1

Ada 4 kegiatan dalam program Kampus Merdeka yang bisa dicoba para mahasiswa. 

1. Kuliah di ITB dan ITS sekaligus

Kesempatan pertama dalam program kampus merdeka, adalah pertukaran pelajar. Pada umumnya, mahasiswa membayangkan bahwa pertukaran pelajar artinya pergi jauh bahkan keluar negeri selama beberapa tahun.

Menurut Ketua Program Kompetisi Kampus Merdeka Bagus Jati Santoso, pertukaran pelajar juga bisa dilakukan antarprogram studi maupun antarkampus. Bagus menjelaskan, saat ini kualitas perkuliahan di kampus sendiri ataupun kampus luar negeri, juga tidak kalah dengan perkuliahan di luar negeri.

"Pak Dirjen Dikti juga menyatakan bahwa pertukaran pelajar dalam negeri, masih sangat sedikit,” terang Bagus dalam dalam webinar bertajuk 'Tips Membangun Kurikulum Kampus Merdeka serta Ekuivalensinya,' yang dilaksanakan secara daring, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Djarum Buka Beasiswa Mahasiswa D4-S1, Tunjangan Rp 1 Juta Per Bulan

Bagus mengungkapkan, dalam praktek pertukaran pelajar, mahasiswa bisa mengambil mata kuliah apapun di jurusan lain maupun kampus lain.

Caranya pun tidak sulit, tinggal mengakses website Sasrabahu.ID lalu pilih mata kuliah dan kampus yang dia inginkan. Kampus juga sudah memfasilitasi dengan cara menambah mata kuliah pilihan dan melakukan pemetaan atas kemungkinan transfer kredit (pengakuan kegiatan sebagai nilai).

“Jadi bisa saja, anak kuliah di Teknik Informatika ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Lalu ambil pertukaran pelajar di ITB (Institut Teknologi Bandung). Tidak ada masalah, sekarang eranya kolaborasi,” jelas Bagus.

2. Magang sambil kuliah online

Magang jadi kesempatan kedua dalam program Kampus Merdeka. Sebelum ada program Kampus Merdeka, magang artinya meninggalkan perkuliahan. Saat ini, saat mengikuti magang, mahasiswa juga tetap bisa mengikuti kelas lain di kampus jika ingin menambah nilainya.

Baca juga: Beasiswa D3-S1 Pertamina Foundation 2021, Beri Biaya Kuliah dan Hidup

Karena perkuliahan di era tatanan normal baru saat ini, mengarah ke sistem asynchronous (tidak langsung) dan blended (campuran online dan offline).

"Mahasiswa mau ikut kuliah di kelas pada jam tertentu silakan. Mau ikut kuliah lain waktu, juga bisa karena kuliah di kelas itu direkam dan bisa disimak lain waktu. Jadi kuliah bisa diakses secara online dari mana saja dan kapan saja. Sore hari pulang kerja setelah magang di Jakarta, buka laptop, lalu ikut kuliahnya ITS, itu bisa banget,” beber Bagus.

Direktur Pendidikan ITS Siti Machmudah menambahkan, dalam program Kampus Merdeka, magang bisa diakui hingga 20 SKS. "Di ITS, kita mengakui magang hingga 6 SKS,” kata Siti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com