Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Oracle, ITB Lakukan Transformasi Digital Operasional Kampus

Kompas.com - 15/02/2021, 14:39 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Di era revolusi indusrtri 4.0, digitaliasi sudah terjadi di semua sektor. Termasuk di perguruan tinggi.

Hal ini juga selaras dengan tujuan di perguruan tinggi untuk menghadirkan education 4.0. Tak hanya dalam memberikan pendidikan bagi mahasiswa tapi juga sistem dan teknologi yang diterapkan dalam perguruan tinggi tersebut.

Seperti halnya Institut Teknologi Bandung (ITB), untuk mendukung terciptanya education 4.0, ITB menerapkan best practice dalam sistem yang digunakan di dalam perguruan tinggi.

Menurut Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan ITB Muhamad Abduh, saat ini ITB telah mengadopsi sistem dari Oracle. Khususnya dalam pengelolaan sistem keuangan dari hulu dan hilirnya sebagai perencanaan jangka panjang.

Ciptakan pondasi kuat dalam education 4.0

Kerjasama dengan Oracle ini sudah terjalin sejak awal 2000-an. Adapun perkuliahan education 4.0 sebuah konsep besar. Untuk mewujudkan konsep besar itu tentunya harus memiliki pondasi yang kuat pula.

"Jika tidak ada sistem yang terintergasi untuk mendukung, tentunya agak sulit mewujudkan target yang ditetapkan," terang Abduh dalam acara Temu Wartawan ITB dan Oracle yang dilakukan secara daring, Senin (15/2/2021).

Baca juga: ITB Buka 10 Lowongan Dosen Tidak Tetap Peneliti, Cek Infonya

Abduh menerangkan, apalagi dengan kebijakan Menteri Pendidikan terkait program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Untuk mendukung program itu, perlu belajar terkait tata kelola, keuangan, aset, sarana prasarana, human resources hingga sistem akademik.

Sebelum menggandeng Oracle, ITB juga sudah membuat tim untuk mengkaji plus minus sistem yang ditawarkan Oracle dan dari perusahaan lain yang menawarkan produk serupa.

Ciptakan akuntabilitas laporan keuangan

Untuk penggunaan sistem dari Oracle khususnya dalam hal keuangan, tentunya ITB terbantu dalam akuntabilitas dalam membuat laporan keuangan.

"Apalagi sebelumnya saya menjabat sebagai Direktur Logistik atau pengadaan. Jadi terlibat langsung, bagaimana sebelum menggunakan Oracle dan setelah sistem diterapkan. Laporan keuangan dengan mudah diproduksi dan bisa mendapatkan status WTP untuk sebuah kepercayaan," beber Abduh.

Dengan penggunaan teknologi ini, ITB ingin memberikan transparasi dalam pengelolaan keuangannya. Abduh menuturkan, adanya potensi penghematan bisa menjadi bagian yang dibuka untuk umum. "Ada transparasi dalam sistem keuangan. Misalnya ketika mahasiswa ingin tahu berapa biaya listrik atau air di kampus," imbuh Abduh.

Visi ITB lima tahun ke depan adalah menjadi universitas terdepan yang dihormati dan dikenal secara global. Sebagai universitas nomor satu yang mengedepankan pendidikan sains, teknologi, teknik, dan matematika di Indonesia, ITB ingin menjadi yang terdepan dalam merangkul semua hal digital.

"Dengan mengurangi kerumitan melalui Aplikasi Oracle Fusion yang canggih, kami yakin dapat meningkatkan efisiensi proses internal kami dan pada saat yang sama mempertahankan fokus utama kami pada pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat," papar Abduh.

Baca juga: Prospek Kerja Prodi Astronomi ITB, Ini Jurusan Langka Lho...

Aplikasi Oracle Fusion dapat memungkinkan ITB untuk memanfaatkan rangkaian aplikasi terintegrasi yang memberikan kemampuan pelaporan dan analitik tingkat lanjut. Dengan Oracle Fusion Cloud Enterprise Resource Planning (ERP), ITB dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan kontrol dengan mengkonsolidasikan arus kas dan transaksi kepada pemasok dan mitranya.

Oracle Fusion Cloud Supply Chain Management (SCM) dapat memungkinkan ITB untuk berkolaborasi dan berkomunikasi secara lebih efektif dengan pemasok dan secara mulus melakukan transaksi bisnis melalui pertukaran kontrak elektronik, pesanan pembelian, faktur, serta dokumen negosiasi.

Percepat digitalisasi di lingkungan perguruan tinggi

Head of Applications, Oracle Indonesia Iman Muhammad menambahkan, adanya pandemi global yang saat ini sedang dialami telah mempengaruhi setiap industri dan mempercepat pergeseran ke arah digitalisasi.

Sebagai satu-satunya rangkaian Software-as-a-Service (SaaS) applications lengkap yang tersedia di pasar saat ini. Iman mengungkapkan, aplikasi Oracle Fusion membantu pelanggan merampingkan proses bisnis, merangkul inovasi dan menyesuaikan serta mengembangkan bisnis mereka.  "ITB untuk menciptakan satu sumber yang dapat diandalkan dan dapat bereksperimen dengan inovasi dalam proses dan model bisnis," kata Iman Muhammad.

Selain ITB, Oracle juga sudah diterapkan di beberapa perguruan tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk Oxford University dan Phoenix University.

Oracle tidak hanya menyediakan investasi berupa software saja tapi tidak perlu lagi menambah infrastruktur, storage, hardware dan security.

Baca juga: Mengenal Gempa Bumi, Sumber dan Bahayanya dari Pakar ITB

"Dalam penggunaannya, ITB bisa fokus di dalam bisnis dan proses, tidak perlu lagi bagaimana mengelola sistemnya. Untuk penghematan yang bisa dicapai dengan penggunaan sistem dari Oracle bisa mencapai 20 hingga 45 persen tergantung dari sekarang. Semua sudah dipaparkan di awal, termasuk kaitannya dengan lisensi, maintenance, hardware dan storage data," tandas Iman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com