Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Mamuju dan Majene, 27 Sekolah Rusak Ringan hingga Berat

Kompas.com - 16/01/2021, 22:48 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari.

Plt Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hendarman mengaku, dampak dari gempa membuat 27 sekolah rusak.

Baca juga: 6 Tips Tingkatkan Kemampuan Bahasa Asing dari Kemendikbud

Herman menyebutkan, sebanyak 10 sekolah di Kabupaten Majene dan 14 sekolah di Kabupaten Mamuju, serta 3 sekolah di Kabupaten Mamasa.

"Kemendikbud saat ini masih mendata sekolah yang terdampak gempa," kata Hendarman dalam siaran persnya, Sabtu (16/1/2021) malam.

Di kabupaten Mamuju, kata dia, ada lima sekolah dengan kondisi kerusakan kategori ringan yakni SDN Inp. Tajimane, SDN 2 Tapalang, SDN Serang, dan SDN Taan Galung, SMPN 3 Mamuju.

Sedangkan tiga sekolah dengan kondisi kerusakan kategori sedang, yakni SDN Inp. Kasambang, SMPN 2 Tapalang, dan SMAN 2 Tapalang.

"Sekolah dalam kondisi rusak berat yakni SMKN 1 Rangas, SMPN 2 Mamuju, TK Pembina Terpadu, TK Alquba Kasiwa, TK Aisyah Axuri, dan TK Anggrek Pampioang," ungkap dia.

Sementara di Kabupaten Majene, terdapat lima sekolah dengan kondisi kerusakan kategori berat antara lain TK Pertiwi Malunda, SDN 18 Inp. Banua, SDN 004 Mekatta, SMKS Bunga Bangsa, dan SMKN 6 Majene.

Dua sekolah dengan kerusakan kategori sedang adalah SDN 009 Sasende dan SDN 12 Inpres Pettabeang.

Baca juga: Kemendikbud Akui 14 Provinsi Siap Belajar Tatap Muka

Tiga sekolah dengan kerusakan kategori ringan antara lain SDN 16 Tanisi, SMP 1 Malunda, dan SMAN 1 Malunda.

"Sedangkan Kabupaten Mamasa terdapat tiga sekolah dengan kondisi kerusakan kategori ringan, yakni SDN 008 Pangandaran, SDN 10 Baruru, dan SMPN 4 Aralle," ucap Hendarman.

Dia menjelaskan, kerusakan kategori berat akibat gempa, antara lain bangunan sekolah dan dinding sebagian besar roboh.

Sementara itu untuk kategori sedang, yakni plafon sekolah jebol, atap roboh, ada beberapa dinding roboh dan retak sebagian.

"Untuk kategori ringan, plafon sekolah jebol, dinding retak, dan pagar roboh," tutur dia.

Baca juga: Kemendikbud Bidik Sertifikasi 10.000 Guru pada 2021

Kemendikbud turunkan tim

Dia menyatakan, Kemendikbud telah menurunkan tim untuk membantu satuan pendidikan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang terkena dampak gempa.

Kemendikbud saat ini telah membuka Posko di dua lokasi.

Yakni, Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUDDIKMAS) di Kabupaten Mamuju dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Kabupaten Majene.

Bahkan, Kemendikbud telah turun ke lapangan dalam memberikan bantuan darurat kebutuhan pokok bagi para korban diantaranya makanan, pakaian, tenda darurat, dan peralatan belajar.

"Tim dari LPMP dan BP PAUDDIKMAS Sulawesi Barat langsung terjun ke lapangan untuk mendistribusikan bantuan pokok yang darurat bagi para korban," sebut Hendarman.

Jumlah korban meninggal

Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, Bambang Surya Putra mengatakan, hingga Sabtu (16//1/2021) sebanyak 46 orang meninggal akibat gempa Mamuju dan Majene.

Rinciannya, sebanyak 9 orang meninggal dunia di Kabupaten Majene dan 37 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju.

Baca juga: Kemendikbud: 16 Provinsi Belum Siap Belajar Tatap Muka

"Dan terdapat 5 titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com