Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru, Siswa Ingin Jumlah Tugas Dikurangi Selama PJJ

Kompas.com - 19/10/2020, 21:31 WIB
Elisabeth Diandra Sandi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

 Salah satu dampak negatif secara nyata dari pemberian tugas yang banyak kepada peserta didik adalah peristiwa seorang siswi SMA di Gowa, Sulawesi Selatan.

Korban berinisial MI (16) ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (17/10/2020) dengan diduga tewas karena bunuh diri setelah meminum racun.

Kasat Reskrim Polres Gowa Ajun Komisarisi Polis Jufri Natsir memberikan keterangan kepada Kompas.com mengenai penyebab korban bunuh diri.

Baca juga: Orangtua dan Guru, Ini Cara Kenali dan Atasi Gangguan Mental Siswa

“Penyebab korban bunuh diri akibat depresi dengan banyaknya tugas-tugas daring dari sekolahnya, di mana korban sering mengeluh kepada rekan-rekan sekolahnya atas sulitnya akses internet di kediamannya yang menyebabkan tugas-tugas daringnya menumpuk" jelas Jufri.

Melansir Kompas.com, stres yang intens bisa memicu peningkatan hormon kortisol atau hormon stres dan mengurangi produksi serotonin serta dopamin sehingga memicu depresi.

Sementara itu, depresi dapat menjadi salah satu penyebab seseorang untuk mengakhiri hidupnya.

Selain Merryll, Nicole, dan MI, survei terkait PJJ dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan bahwa 73,2 persen siswa merasa berat mengerjakan tugas dari pada guru.

Tugas yang paling tidak siswa senangi adalah membuat video (55,5 persen), menjawab soal dalam jumlah banyak (44,5 persen), merangkum bab materi (39,4 persen), dan menuliskan soal yang ada di dalam buku cetak (25,6 persen).

Sebanyak 77,8 persen siswa pun mengalami kesulitan saat PJJ karena tugas menumpuk akibat guru lain turut memberikan tugas.

Untuk memeroleh data ini, KPAI melakukan survei kepada 1.700 siswa dari jenjang TK hingga SMA pada 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota dalam kurun waktu 13 hingga 20 April 2020.

Kontak bantuan

Jika memiliki permasalahan yang sama dan membutuhkan bantuan dari ahli, jangan menyerah dan memutuskan untuk mengakhiri hidup karena Anda tidak sendiri.

Anda dapat menghubungi melakukan layanan konseling melalui aplikasi Riliv, Kalm, Klee, dan Kariib untuk meringankan keresahan Anda.

Namun, bila Anda berada pada kondisi darurat yang mengancam keselamatan nyawa, segera hubungi nomor layanan darurat 119.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com