Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bahasa Isyarat Internasional, Ini Ragam Bahasa Isyarat Berbagai Negara

Kompas.com - 23/09/2020, 10:27 WIB
Elisabeth Diandra Sandi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Untuk mendapat pembahasan lebih lengkap, berikut ini merupakan ragam bahasa isyarat dari 5 negara.

1. Indonesia (SIBI dan BISINDO)

SIBI merupakan bahasa isyarat yang berkembang dari serapan American Sign Language dan merupakan cara merepresentasikan tata bahasa lisan Indonesia ke dalam gerakan isyarat buatan tertentu.

Dalam penerapannya, SIBI sudah diresmikan dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 serta dibakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 30 Juni 1994 menjadi sistem isyarat untuk teman Tuli.

Alhasil, SIBI masih digunakan sebagai pengatar komunikasi di kurikulum Sekolah Luar Biasa (SLB).

Baca juga: Najwa Shihab: Ada 4 Miskonsepsi dan Tantangan Literasi di Era Digital

Sementara itu, Bisindo adalah bahasa isyarat yang berkembang secara alami dari kebutuhan kaum tuli. Sebenarnya sejak 1966 eksistensi Bisindo sudah ada, tetapi perkembangannya belum naik ke permukaan. Maka dari itu, pemerintah menggunakan SIDI.

Akan tetapi, teman tuli lebih memilih menggunakan Bisindo karena hal tersebut merupakan salah satu budaya karena lahir dan berkembang dari kaum tuli di Indonesia.

2. Amerika (ASL)

Orang di Amerika Serikat menggunakan bahasa isyarat bernama American Sign Language (ASL). Perkembangan bahasa ASL berasal dari French Sign Language, Martha’s Vineyard Sign Language, dan bahasa isyarat lokal lainnya.

Jika dilihat dari isyarat untuk menggambarkan alfabet, ASL hanya mengejanya dengan jari satu tangan.

3. Inggris, Australia, dan Selandia Baru (BANZL)

Bahasa isyarat yang digunakan di Inggris ialah British Sign Language (BSL). Namun dalam perkembangannya, Australia dan Selandia Baru memiliki bahasa yang serupa dengan BSL. Oleh karena itu, sering disebut dengan British, Australian and New Zealand Sign Language (BANZL).

Berbeda dengan ASL, BANZL menggunakan 2 tangan untuk menggambarkan alfabet.

4. Prancis (FSL)

French Sign Language (FSL) pada dasarnya memengaruhi bahasa isyarat lainnya seperti ASL, Ireland Sign Language (ISL), Rusian Sign Language (RSL), dan lainnya.

Meski mirip dengan ASL yang menggunakan 1 tangan untuk ejaan alfabet, tetapi masih ada perbedaan kecil di seluruh bahasa isyaratnya.

5. Cina (CSL)

Di Cina, masyarakat Tuli menggunakan Chinese Sign Language (CSL). Mereka memakai tangan sebagai representasi visual dari karakter Cina tertulis.

Baca juga: Buku Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis untuk Menemukan Jati Diri

Bahasa ini sudah berkembang sejak 1950-an dan memang merupakan gabungan dari aspek bahasa serta budaya Cina.

Walaupun bahasa isyarat di dunia ini beragam, tetapi PBB mendapati bahwa masyarakat secara global masih perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa isyarat dalam realisasi penuh hak asasi manusia teman Tuli.

Maka dari itu, Hari Bahasa Isyarat Internasional tercipta agar bahasa isyarat teman Tuli bisa mendapatkan akses dan layanan dalam pendidikan. Selain itu, penting juga agar bisa melestarikan bahasa isyarat sebagai bagian dari keragaman bahasa dan budaya.

Selamat Hari Bahasa Isyarat Internasional!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com