Di samping guru melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah dengan menjelaskan materi kepada siswa, di samping itu juga agar tetap menjaga jarak aman, guru dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi seperti aplikasi yang sedang tren untuk pengumpulan tugas atau penunjang media pembelajaran.
Bagaimanakah langkah utama dalam merancang blended learning pada mata kuliah di perguruan tinggi?
Baca juga: Blended Learning Jadi Kesempatan Ubah Paradigma Pendidikan Lama
Langkah awal dalam merancang sistem pembelajaran blended adalah merumuskan capaian pembelajaran (learning outcome).
Seperti kita ketahui bahwa capaian pembelajaran (CP) terdiri dari beberapa level, yaitu level perguruan tinggi, level program studi dan level mata kuliah.
Capaian pembelajaran dimaksud di sini adalah capaian pembelajaran level mata kuliah.
Capaian pembelajaran adalah pernyataan kinerja yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti suatu mata kuliah sebagai hasil dari proses pembelajaran.
Rumusan capaian pembelajaran yang baik, sangat penting. Karena capaian pembelajaran akan menjadi dasar dalam menentukan komponen sistem pembelajaran berikutnya, di antaranya:
Langkah kedua adalah memetakan dan mengorganisasikan bahan kajian atau materi pembelajaran.
Pemetaan dan pengorganisasian materi pembelajaran adalah upaya menentukan dan mengelompokkan materi pembelajaran kedalam pokok bahasan, subpokok bahasan, dan pokok-pokok materi sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah ditentukan.
Langkah ketiga adalah memilih dan menentukan aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron. Langkah ini adalah upaya menentukan apakah capaian dan pokok atau subpokok bahasan tertentu akan dan dapat dicapai melalui strategi pembelajaran asinkron atau sinkron.
Untuk memilih dan menentukan strategi pembelajaran asinkron dan sinkron diperlukan suatu kriteria tertentu.
Oleh karena itu, dalam langkah ini disajikan kriteria memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang relevan sebagai panduan.
Baca juga: Menghadirkan Sekolah Menyenangkan di Era Blended Learning
Langkah tiga, menghasilkan identifikasi capaian pembelajaran dan pokok bahasan yang akan dicapai melalui pembelajaran asinkron dan sinkron.
Langkah selanjutnya, adalah merancang aktivitas pembelajaran asinkron dengan mengacu pada pokok bahasan-pokok bahasan yang akan ditempuh melalui strategi pembelajaran asinkron.
Merancang aktivitas pembelajaran asinkron, terdiri dari dua langkah, yaitu:
Sama halnya dengan langkah keempat, mengacu pada pokok bahasan-pokok bahasan yang akan ditempuh melalui strategi pembelajaran sinkron, maka langkah selanjutnya adalah merancang aktivitas pembelajaran sinkron.
Merancang aktivitas pembelajaran sinkron juga terdiri dari dua langkah, yaitu: