KOMPAS.com - Mimpi dapat disebut sebagai pengalaman bawah sadar atau halusinasi yang terjadi selama tahap tidur tertentu.
Meskipun belum ada bukti pasti, mimpi biasanya merupakan pemikiran otobiografi berdasarkan aktivitas, percakapan, atau masalah lain yang baru saja dialami seseorang.
Mimpi juga dianggap berasal dari imajinasi (ingatan, pikiran abstrak, dan keinginan yang dipompa dari dalam otaknya) daripada persepsi (pengalaman sensorik hidup yang dikumpulkan di otak depan).
Baca juga: Apa Arti Mimpi Jatuh dari Ketinggian? Berikut Penjelasannya
Menurut Sleep Foundation, mimpi buruk adalah mimpi jelas dan terasa seolah nyata, yang menakutkan, mengancam, aneh, atau mengganggu.
Hal ini lebih sering terjadi selama tidur REM (rapid eye motion), yaitu tahap tidur yang berhubungan dengan mimpi intens.
Mimpi buruk lebih sering terjadi pada paruh kedua malam ketika lebih banyak waktu dihabiskan dalam tidur REM.
Karena seolah-olah nyata, saat terbangun dari mimpi buruk, Anda benar-benar menyadari apa yang terjadi dalam mimpi tersebut, dan bahkan bisa merasa takut atau cemas.
Gejala fisik seperti perubahan detak jantung atau berkeringat juga dapat terdeteksi setelah bangun tidur setelah mengalami mimpi buruk.
Baca juga: 5 Bentuk Mimpi Paling Umum dan Maknanya, Salah Satunya Jatuh dari Ketinggian
Mimpi buruk cenderung disebabkan oleh stres, kecemasan, atau terkadang sebagai reaksi terhadap pengobatan tertentu, menurut Healthline.
Namun, jika terlalu sering mengalami mimpi buruk, Anda mungkin mengalami masalah gangguan tidur seperti parasomnia.
Itu adalah kondisi gangguan yang melibatkan mimpi buruk berulang dan menimbulkan tekanan besar yang memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Ramai soal Tidur Sore Menyebabkan Mimpi Aneh, Benarkah?
Sejalan dengan itu, dilansir dari Cleveland Clinic, mimpi buruk umumnya dikaitkan dengan berbagai kondisi dan peristiwa, antara lain sebagai berikut:
Baca juga: Kisah Kharel yang Fobia Nasi Putih, Dipicu Mimpi yang Terjadi di Rumah Sakit
Mimpi buruk yang sering dan berulang, dapat membangunkan Anda di tengah malam berisiko membuat Anda frustrasi.
Mimpi yang membantu Anda menangani emosi, ingatan, dan informasi lainnya secara produktif mungkin tampak sangat membantu.
Namun, jika Anda sering mengalami mimpi buruk, bisa jadi Anda akan mengalami gangguan tidur.
Baca juga: Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki, Cegah Insomnia dan Turunkan Tekanan Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.