KOMPAS.com - Penyidik Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Timur menjemput paksa Gus Samsudin di tempat tinggalnya di Blitar, Jawa Timur, pada Kamis (29/2/2024).
Penangkapan dilakukan usai kontennya yang menyebut bahwa siapapun yang bergabung ke dalam alirannya boleh bertukar pasangan suami istri asal atas dasar suka sama suka.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Dirmanto menyampaikan, Gus Samsudin ditangkap karena pihaknya khawatir jika yang bersangkutan melarikan diri sehingga proses penyidikan terhambat.
"Saudara Samsudin dikhawatirkan melarikan diri dan menghambat penyidikan. Dan dilakukan upaya penjemputan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim," kata Dirmanto, dilansir dari Antara.
Dirmanto mengatakan, hingga saat ini, Gus Samsudin masih berstatus sebagai saksi untuk dimintai keterangan.
Selain Samsudin, Polda Jatim juga telah memeriksa dua orang saksi lainnya, satu di antaranya adalah pembuat atau perekam video konten tukar pasangan.
Lantas, siapa Gus Samsudin?
Baca juga: 4 Fakta Perempuan yang Tewas di Toilet Pondok Gus Samsudin
Gus Samsudin adalah pemilik Padepokan Nur Dzat di Blitar, Jawa Timur. Ia pernah ramai diperbincangkan publik ketika ratusan warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur menuntut penutupan padepokan tersebut pada 2022.
Gus Samsudin adalah pria asal Lampung yang berpindah ke Blitar. Namun, Kepala Desa Rejowinangun Bhagas Wigasto tidak mengetahui kapan persisnya laki-laki itu pindah ke Desa Rejowinangun, seperti dilansir dari Kompas.com (2/8/2022).
Pihaknya hanya memastikan bahwa Gus Samsudin terdaftar sebagai warga di desa yang dia pimpin.
Sosok Gus Samsudin mulai dikenal warga usai baliho besar berukuran 3 x 4 meter yang menampilkan wajahnya dipasang di sejumlah titik lokasi di Blitar.
Dalam baliho-baliho itu, Gus Samsudin terlihat memiliki janggut panjang dan mengenakan busana jubah lengkap dengan kain yang dililitkan di kepala.
Dalam baliho itu, tertulis, "Majelis Dzikir Solawat Sirri Alladuni”, “Padepokan Nur Dzat Sejati...."
Baca juga: Kronologi Kisruh Gus Samsudin dan Pesulap Merah hingga Ditutupnya Padepokan
Selain pendiri padepokan, sosok Gus Samsudin dikenal sebagai penyembuh dan dipercaya memiliki kemampuan supranatural.
Dia juga kerap disebut sebagai dukun. Praktik penyembuhannya itu dilakukan di padepokan miliknya yang sudah buka sejak 2019 lalu.