Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Terapkan Sistem "Waiting Room" Pemesanan Tiket di Website dan Access by KAI, Apa Itu?

Kompas.com - 17/02/2024, 20:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai menjual tiket kereta api (KA) untuk periode angkutan Lebaran 2024 mulai tanggal 15 Februari 2024 atau H-45 untuk keberangkatan 31 Maret 2024 atau H-10 Lebaran.

Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, calon penumpang dapat melakukan pembelian tiket melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id, serta seluruh channel resmi pemesanan tiket KA lainnya.

Kendati demikian perlu diketahui, saat ini KAI telah menerapkan sistem waiting room atau antrean untuk pembelian tiket kereta api jarak jauh.

Lantas, apa itu waiting room dalam pemesanan di Access by KAI dan website booking.kai.id?

Baca juga: KAI: Tiket Kereta Lebaran Bisa Dibeli 45 Hari Sebelum Keberangkatan


Penjelasan KAI

Joni mengungkapkan, sistem waiting room atau antrean online saat pemesanan tiket melalui Access by KAI dan website booking.kai.id tersebut sebenarnya sudah mulai diberlakukan sejak 1 Februari 2024.

Ia mengatakan, tak hanya untuk pembelian tiket di masa mudik Lebaran 2024, sistem waiting room juga berlaku ketika terjadi lonjakan pemesanan tiket seperti di peak season atau musim liburan.

"Sistem antrean ini diberlakukan pada aplikasi Access by KAI dan web kai.id dengan tujuan agar calon penumpang mendapatkan kepastian layanan, khususnya pada saat-saat peak season seperti musim Lebaran atau Natal dan tahun baru," ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/2/2024).

Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kepada pelanggan dengan memanfaatkan teknologi terkini dan menjaga tingkat keamanan data serta informasi.

Baca juga: Jadwal Lengkap Pembelian Tiket Kereta Api Lebaran 2024, Mulai 15 Februari-7 Maret 2024

Cara kerja fitur waiting room

Dikutip dari laman resmi media sosial X (Twitter) @KAI121 pada Jumat (16/2/2024), waiting room adalah fitur yang dibuat untuk mengantisipasi pesanan tiket pada saat trafik sedang tinggi.

"Saat trafik pemesanan tiket sedang tinggi, pelanggan yang melakukan pemesanan tiket KA pada aplikasi Access by KAI dan website booking.kai.id akan dimasukkan ke dalam waiting room dan mengantre, sebelum nantinya bisa mengakses sistem pemesanan tiket," tulis KAI.

Fitur waiting room nantinya akan mengatur aliran pemesanan tiket menjadi lebih terorganisir, membantu memastikan website dan aplikasi tetap stabil, serta pengguna dapat memesan tiket dengan lebih adil dan teratur.

Sementara itu, untuk durasi waktu tunggu antreannya bervariasi dan tergantung pada jumlah pengguna yang sedang online.

Selain itu, perlu diketahui bahwa fitur waiting room ini hanya akan muncul ketika trafik pemesanan tiket KA sedang tinggi atau pada periode sibuk, termasuk pada masa pemesanan tiket kereta angkutan Lebaran 2024, yakni pada 15 Februari hingga 7 Maret 2024.

Lamanya waktu saat berada di waiting room ditentukan oleh sistem secara otomatis, yakni berdasarkan urutan akses di aplikasi atau pun di website.

"Semua pengguna yang mengakses sistem pemesanan tiket kereta pada saat yang sama akan mendapatkan posisi antrean secara berurutan," tambahnya.

Baca juga: Tiket Kereta Api Lebaran 2024 Sudah Bisa Dibeli, KAI Terapkan Sistem Antrean

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com