Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Batas Usia Masuk Universitas di Jepang, Setengah Mahasiswa Baru adalah "Ronin"

Kompas.com - 29/01/2024, 16:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sistem pendidikan di Jepang hampir sama dengan jenjang pendidikan di Indonesia. 

Sistem pendidikan sekolah di Jepang terdiri dari 12 tahun, dimana 9 tahun pertama pendidikan dari sekolah dasar (6 tahun) hingga sekolah menengah pertama (3 tahun), adalah wajib di Jepang.

Setelah wajib belajar, 3 tahun berikutnya adalah sekolah menengah atas.

Pendidikan di Jepang

Di Jepang, wajib belajar dimulai pada usia enam tahun dan berakhir pada usia lima belas tahun di akhir sekolah menengah pertama.

Jepang memiliki kinerja yang cukup baik dalam standar pendidikannya, dan secara keseluruhan, sistem pendidikan sekolah Jepang dibagi menjadi lima bagian sebagai berikut:

  • Sekolah taman kanak-kanak (hoikuen) – Opsional
  • TK (youchien) – Opsional
  • Sekolah Dasar (sh ? gakk ?) – Wajib
  • Sekolah Menengah Pertama (Ch?gakk?) – Wajib
  • Sekolah Menengah Atas (K?k?) – Opsional. 

Setelah siswa lulus dari sekolah menengah atas, mereka dapat memilih universitas (daigaku atau universitas) atau sekolah kejuruan (senmongakk ? atau sekolah kejuruan) untuk pendidikan tinggi.

Namun berbeda dengan Indonesia, tidak ada batasan usia masuk perguruan tinggi atau universitas di Jepang. Oleh karena itu, sebagian besar mahasiswa baru di Jepang disebut "ronin", apa itu? 

Baca juga: Jepang Gratiskan Biaya Kuliah bagi Keluarga dengan 3 Anak Mulai 2025


Batas usia kuliah di Jepang

Pemandu wisata bersertifikat sekaligus Nihonshu navigator asal indonesia yang 12 tahun di Jepang, Yuliana Adenan mengatakan, tidak ada batasan usia bagi calon mahasiswa baru S1 di Jepang. 

"Iya betul (Jepang tidak memberlakukan batas usia bagi orang yang ingin kuliah di sana)," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/1/2024).

Perempuan yang akrab disapa Yuki ini menjelaskan, undang-undang Jepang mengatur agar setiap orang berhak untuk mendaftar di universitas untuk program sarjana tanpa batasan umur.

Namun, mereka harus telah menyelesaikan pendidikan sekolah selama 12 tahun atau lulus dari tingkat pendidikan sekolah yang ditentukan yakni pendidikan dasar dan menengah.

"Seseorang yang telah menerima pendidikan sekolah selama 12 tahun di luar Jepang diperlakukan sama," tambahnya.

Jika belum menyelesaikan pendidikan selama 12 tahun, Yuki menyatakan mereka tetap dapat mendaftar kuliah sarjana.

Syaratnya, orang tadi harus lulus Ujian Kesetaraan Sekolah Menengah Atas atau kotogakko-sotsugyo-teido-nintei-shiken. Hasil ujian ini dilakukan untuk memastikan kesetaraan kompetensi skolastik seseorang dengan mereka yang menyelesaikan pendidikan sekolah 12 tahun.

Selain itu, orang yang memiliki sertifikat untuk mendaftar di universitas asing, International Baccalaureate, Abitur, Baccalaureate, dan General Certificate of Education Advanced Level juga memenuhi syarat untuk masuk universitas di Jepang.

"Ada juga kasus di mana masing-masing institusi menerima pelamar berdasarkan penilaian kualifikasi penerimaannya masing-masing," imbuh Yuki.

Informasi lebih lanjut terkait syarat pendaftaran kuliah bisa ditemukan lewat situs Menteri Pndidikan, Kbudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi (MEXT) Jepang.

Baca juga: Cerita WNI Melahirkan di Jepang, Dapat Bantuan Uang Rp 43 Juta dan Biaya Pascapersalinan

Halaman:

Terkini Lainnya

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com