Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penggunaan Kembang Api di Perayaan Tahun Baru

Kompas.com - 30/12/2023, 11:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan tahun baru identik dengan pesta kembang api.

Biasanya, pesta kembang api dalam rangka menyambut tahun baru dilakukan di sejumlah pusat-pusat keramaian.

Orang-orang akan berkumpul dan menanti pergantian tahun diiringi pesta kembang api untuk memeriahkan suasana.

Pada umumnya, kembang api memang cenderung digunakan dalam perayaan atau peringatan hari tertentu.

Baca juga: Kronologi dan Kondisi Wakil Bupati Kaur Selepas Terkena Ledakan Kembang Api di Malam Tahun Baru

Lalu, bagaimana bisa kembang api menjadi hal yang identik di perayaan tahun baru?


Baca juga: Jam Operasional Kantor BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan Selama Tahun Baru 2024

Perayaan tahun baru

Dikutip dari History, catatan menyebutkan, orang-orang pertama kali merayakan tahun baru sekitar 4.000 tahun lalu di Babilonia kuno. Perayaan ini dulu diadakan pada akhir Maret.

Orang Babilonia menandai awal tahun baru dengan mengadakan festival besar bernama Akitu. Mereka juga merayakan kemenangan dewa langit Babilonia Marduk atas dewi laut jahat Tiamat lewat perayaan ini.

Tanggal 1 Januari akhirnya menjadi tahun baru setelah Julius Caesar memberlakukan Kalender Romawi di masa kepemimpinannya.

Julius Caesar menetapkan tanggal 1 Januari sebagai hari pertama setiap tahun. Ini dilakukan untuk menghormati nama bulan tersebut, Janus, dewa permulaan Romawi yang dapat melihat ke masa lalu dan masa depan.

Baca juga: Menelusuri Jejak Kembang Api dan Petasan Saat Datangnya Lebaran

Di Eropa abad pertengahan, para pemimpin Kristen sempat mengganti awal tahun tidak pada 1 Januar. Mereka memilih hari yang lebih bermakna keagamaan, seperti 25 Desember saat kelahiran Yesus.

Paus Gregorius XIII baru kembali menetapkan 1 Januari sebagai hari tahun baru pada 1582.

Penanggalan Kalender Romawi tersebut kemudian digunakan oleh masyarakat dunia tidak hanya di Romawi.

Baca juga: Serba-serbi Tahun Baru, dari Dispensasi STNK hingga Larangan Pesta Kembang Api

Kembang api di tahun baru

Ilustrasi malam tahun baru di kawasan Monas, Jakarta. Ilustrasi kembang apiShutterstock/Herdik Herlambang Ilustrasi malam tahun baru di kawasan Monas, Jakarta. Ilustrasi kembang api
Masih dilansir dari History, warga China kuno dari Dinasti Han pada sekitar 202 SM mulai membuat petasan dari batang bambu.

Bubuk mesiu yang dapat dipakai untuk meledakkan petasan kemudian ditemukan pada masa Dinasti Tang tahun 618 hingga 907 masehi.

Akhirnya, kembang api modern dibuat pada masa Dinasti Song di masa 960–1279 M.

Halaman:

Terkini Lainnya

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com