Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Penggunaan Kembang Api di Perayaan Tahun Baru

Biasanya, pesta kembang api dalam rangka menyambut tahun baru dilakukan di sejumlah pusat-pusat keramaian.

Orang-orang akan berkumpul dan menanti pergantian tahun diiringi pesta kembang api untuk memeriahkan suasana.

Pada umumnya, kembang api memang cenderung digunakan dalam perayaan atau peringatan hari tertentu.

Lalu, bagaimana bisa kembang api menjadi hal yang identik di perayaan tahun baru?

Perayaan tahun baru

Dikutip dari History, catatan menyebutkan, orang-orang pertama kali merayakan tahun baru sekitar 4.000 tahun lalu di Babilonia kuno. Perayaan ini dulu diadakan pada akhir Maret.

Orang Babilonia menandai awal tahun baru dengan mengadakan festival besar bernama Akitu. Mereka juga merayakan kemenangan dewa langit Babilonia Marduk atas dewi laut jahat Tiamat lewat perayaan ini.

Tanggal 1 Januari akhirnya menjadi tahun baru setelah Julius Caesar memberlakukan Kalender Romawi di masa kepemimpinannya.

Julius Caesar menetapkan tanggal 1 Januari sebagai hari pertama setiap tahun. Ini dilakukan untuk menghormati nama bulan tersebut, Janus, dewa permulaan Romawi yang dapat melihat ke masa lalu dan masa depan.

Di Eropa abad pertengahan, para pemimpin Kristen sempat mengganti awal tahun tidak pada 1 Januar. Mereka memilih hari yang lebih bermakna keagamaan, seperti 25 Desember saat kelahiran Yesus.

Paus Gregorius XIII baru kembali menetapkan 1 Januari sebagai hari tahun baru pada 1582.

Penanggalan Kalender Romawi tersebut kemudian digunakan oleh masyarakat dunia tidak hanya di Romawi.

Bubuk mesiu yang dapat dipakai untuk meledakkan petasan kemudian ditemukan pada masa Dinasti Tang tahun 618 hingga 907 masehi.

Akhirnya, kembang api modern dibuat pada masa Dinasti Song di masa 960–1279 M.

Kembang api kemudian menjadi sangat populer di seluruh China untuk meramaikan kegiatan festival dan perayaan lain seperti tahun baru atau tahun baru China.

Dikutip dari China Highlights, kembang api awalnya digunakan untuk menakuti roh jahat dalam tradisi China.

Menurut legenda, monster bernama Nian akan keluar untuk memakan penduduk desa dan menghancurkan rumah setiap malam tahun baru.

Penduduk lalu menemukan bambu kering yang dibakar bisa menghasilkan suara ledakan yang menakuti monster tersebut. Kembang api lalu menjadi bagian dari tradisi Imlek dan diterapkan saat tahun baru.

Popularitas kembang api menyebar semakin jauh. Pada 1200-an, kembang api juga dinikmati di Persia lalu tiba di Eropa pada 1295 M.

Kembang api langsung terkenal begitu tiba di Inggris pada 1730-an. Penjajah lalu membawa kembang api ini ke wilayah-wilayah jajahannya termasuk AS dan Indonesia.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/30/113000765/sejarah-penggunaan-kembang-api-di-perayaan-tahun-baru

Terkini Lainnya

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Tren
Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

Tren
Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Tren
Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Tren
Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Tren
Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke